PESAWARAN | Lensa Informasi Indonesia
Tokoh adat sekaligus tokoh masyarakat Kabupaten Pesawaran Erland Syoffandi yang bergelar Suntan Penatih meminta semua pihak yang menggelontorkan isu adanya permintaan THR dari Istri Bupati Kabupaten Pesawaran kepada sejumlah OPD untuk membuktikan isu tersebut.
Karena isu yang dikeluarkan adalah hal serius yang harus dicari kebenarannya, dan dapat mengganggu kepala daerah dalam bekerja.
“Kalau benar ibu Bupati ada minta-minta THR ayo kita buktikan bersama-sama, tapi kalau ternyata cuuma isapan jempol konsekuensinya harus ditanggung, karena itu masuk kategori fitnah,”kata Erland, Kamis (11/04/2024).
Dikatakan Erland, sebagai masyarakat dia berkewajiban menjaga situasi pembangunan lancar demi masyarakat Pesawaran, karenanya perlu koreksi bersama tapi tujuannya untuk pembangunan.
“Harus bisa dibuktikan, kalau cuma katanya-katanya ya tidak boleh seperti itu, karena narasi itu sudah meresahkan ditengah masyarakat,” Imbuhnya.
“Supaya terang benderang, tujuan mengeluarkan isu itu buat masyarakat atau kepentingan pribadi,” ungkap dia.
Dia menilai isu yang keluar terkait dugaan istri Bupati minta THR itu tendensius dan menyerang pribadi seseorang dan menganggap hal tersebut sebagai tindakan yang tidak profesional.
“Kalau hanya buat kepentingan pribadi kami para tokoh adat keberatan, karena Bupati itu bapak kita semua, jadi kalau sudah nunjuk hidung harus jelas, jangan seperti memanah di atas kuda,”ujarnya.
Selain itu Erland juga akan berkonsultasi dengan penasehat hukumnya, jika tidak terbukti apakah bisa menempuh jalur hukum atau tidak terkait dugaan fitnah ini.
“Saya konsultasikan, kalau ini delik aduan kita akan dorong ibu Bupati laporkan itu dugaan fitnah, tapi kalau bisa saya langsung yang akan laporkan ke aparat penegak hukum,” tukasnya.
Apa lagi Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona bukan kepala daerah yang anti kritik, tapi harus dengan jalur yang benar.
“Sepanjang kritik itu konstruktif tidak masqlah, tapi kalau sudah menyangkut menyerang pribadi itu soal lain,”cetus nya.
(Indra).