lensanews.id | PESAWARAN
Bupati Pesawaran Dendi Romadhona menyebut, kabupaten yang memiliki sebutan Bumi Wisata Sejuta Pesona ini merupakan vegetasi mangrove terbesar kedua di Lampung setelah Kabupaten Lampung Timur. Dia juga mengungkapkan sejak tahun 2016 luas wilayah mangrove kurang lebih 1.200 Ha, namun memasuki tahun 2022 melalui potret citra satelit wilayah mangrove mengalami penurunan sekitar 120 Ha dan itu yang menjadi PR bagi Pemkab Pesawaran saat ini.
Untuk mencukupi penurunan magrove tersebut, Pemerintah Kabupaten Pesawaran bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung, menggelar Bhakti Sosial penanaman pohon mangrove sekaligus bersih-bersih pantai agar lingkungan dan ekosistem laut tetap terjaga.
memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-24, Hari Ibu ke-95 dan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag RI ke-78 di Wisata Mangrove Cuku Nyinyi Desa Sidodadi Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Selasa (26/12/23).
“Saya sangat mengapresiasi Kemenag Lampung yang telah mengangkat isu lingkungan, sebab memang merupakan salah satu hal terpenting saat ini. Terima kasih juga karena Pesawaran menjadi lokus perayaan hari besar Kemenag tersebut dengan melaksanakan penanaman magrove,” kata Bupati Dendi. saat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-24, Hari Ibu ke-95 dan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag RI ke-78 di Wisata Mangrove Cuku Nyinyi Desa Sidodadi Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Selasa (26/12/2023).
Lanjut Bupati, ldulu peran kawasan mangrove hanya sebatas penahan abrasi. Namun dengan visi misi Kabupaten Pesawaran saat ini, Bumi Wisata 2030, kawasan tersebut disulap menjadi kawasan wisata.
“Pesawaran walau eksisting nya banyak laut, garis pantai yang panjang, tapi dulu pemanfaatan pariwisatanya masih dinilai kurang. Sebab, dulu tata ruang Pesawaran ini bukan menjadi tempat destinasi pariwisata,” Bilang Bupati Dendi.
Dijelaskan Bupati, merujuk hal itu, pihaknya beserta jajaran telah berupaya menjadikan Kabupaten Pesawaran menjadi salah satu kawasan pariwisata dan dimulai pada tahun 2019 mulai masuk kedalam rencana strategis nasional.
“Dulu sebelum 2019, walau orang tahu ada Mutun, Kelapa Rapat, Pahawang dan lainnya, tapi didalam tata pemerintahan kita belum menjadi tempat wisata. Karena kita belum boleh disebabkan izin belum ada, jadi mau tarik retribusi juga belum bisa. Namun dari 2019 kita sudah bertransformasi dengan cita – cita Bumi Wisata Sejuta Pesona,” katanya menambahkan.
Tentunya, lanjut dia, dukungan dari Kemenag karena wisata Pesawaran didorong menjadi wisata halal. Lalu SDM yang dicetak juga harus ada pendampingan dari sisi religinya, agar terkontrol pola aktifitas masyarakat dan wisatawannya.
Senada Dengan Bupati Dendi. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung Puji Raharjo mengatakan, agenda ini adalah bagaimana mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan.
“Dengan bertemakan “Peran Ibu Dalam Keberlanjutan Lingkungan”, kami mengajak seluruh jajaran terutama ibu – ibu untuk ikut berperan dalam penanaman mangrove, agar kelestariannya dapat kita jaga untuk anak cucu kita” tandasnya. (Indra).