lensanews.id ✓ LAMPUNG TIMUR
Ribuan massa aksi gabungan tenaga honorer di Kabupaten Lampung Timur Senin 03/02/25 di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Aksi menuntut kepedulian Pemerintah dan wakil Rakyat setempat. Pasalnya, 2024 telah berlalu, 2700 tenaga honor tak lebih layak dari Gerbang Rumah Dinas Bupati dan uang makan minum.
Begitulah setidaknya kata-kata yang di lontarkan Koordinator aksi Faisal Tanjung dalam orasinya di halaman gedung parlemen senin siang, tegas menyampaikan kekesalannya terhadap Pemerintah dan wakil Rakyat, yang terkesan tidak ada kepedulian terhadap masyarakat (tenaga honor Red), berdalih defisit anggaran, namun membangun taman gerbang rumah dinas Bupati yang bukan prioritas.
“Kami juga rakyat Indonesia, anda para pejabat menikmati pasilitas dari keringat kami masyarakat, tapi kami tidak pernah dihargai, kami mengabdi sepenuh hati, tapi gaji kami tidak setengah hati, sebanyak 800 lebih guru honor yang hanya menerima honor sebesar 200 ribu. Mestinya kewenangan ada pada pemerintah daerah, alasan keuangan defisit, tapi bisa bangun gerbang rumah dinas 6,9 milyar,” ucap Faisal Tanjung dalam orasinya.
Untuk diketahui, Senin 03/02 ribuan massa dari Forum tenaga honor Kabupaten Lampung Timur melakukan aksi damai di depan kantor DPRD setempat, para tenaga honor tersebut meminta Pemerintah daerah melalui DPRD segera menerbitkan Perda pengangkatan tenaga honor menjadi P3K Penuh waktu, sesuai dengan UU 20 Tahun 2023.
Namun tuntutan itu tidak dapat di penuhi lembaga DPRD, lantaran saat ini Pemerintah Pusat bersama-sama dengan DPR RI telah menerbitkan keputusan baru.
“Kami tidak dapat memenuhi tuntutan itu, karena UU itu di buat Pemerintah Pusat bersama-sama DPR RI, jadi kalau ingin memaksakan tuntutan itu, mari kita sama-sama ke DPR RI,” kata Made Tangkas mewakili rekan-rekanya di hadapan ribuan massa. (Daus)