lensanews.id | PESAWARAN
Ketua MPAL Kabupaten Pesawaran Farifki Zulkarnayen Arif gelar Suntan Junjungan Makhga menyatakan, Anjau Silau ini tujuannya untuk mengikat para punyimbang adat dalam ikatan silaturahim sehingga adat istiadat dan budaya lampung dapat diwariskan oleh anak cucu kita kelak.
Hal itu dikatakan Ketua MPAL saat melaksanakan Anjau Silau (Silaturahmi) di Desa Gunung Sugih, Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran.
“Tujuan dari Anjau Silau ini adalah untuk terus mengikat para punyimbang adat lampung dalam wadah silaturahmi, gunanya agar adat istiadat kita ini bisa terus dilestarikan,” katanya, Rabu (03/07/2024).
“Sehingga akan terus lestari hingga anak cucu kita nanti kedepan,” timpalnya.
Meskipun jaman semakin canggih modern, jangan sampai adat istiadat dan budaya lampung akan hilang ditelan zaman, kalau para punyimbang abai akan adat istiadat dan budaya lampung dapat dipastikan lenyap dari kehidupan kita.
“Akan lenyap adat istiadat dan budaya kita, kalau para punyimbang adat abai dan tidak peduli kepada adat. Apalagi di zaman yang telah canggih ini, anak cucu kita telah asyik dengan dunianya sendiri dalam bermain game di handphone,”tegasnya.
Sementara, Pembina Tualo Hanau MPAL Kabupaten Pesawaran Nanda Indira gelar Khatu Kusuma Enton mengatakan, jalinan silaturahmi sangat penting termasuk silaturahmi antara Pemkab Pesawaran dan para punyimbang adat di Kabupaten Pesawaran.
“Penting bagi kita semua untuk terus menjalin komunikasi yang kita balut dalam silaturahim antara Pemkab Pesawaran dan punyimbang adat, khususnya di dengan para punyimbang adat di Kecamatan Kedondong, karena akan terciptanya harmoni, kalau sudah sejalan maka pembangunan di Kabupaten Pesawaran akan lebih baik lagi kedepan,” kata Pembina MPAL.
Harapannya, para punyimbang adat dapat terus bersatu dengan tidak terpecah belah sehingga adat istiadat dan budaya lampung ini tidak tergerus oleh zaman.
“Saya berharap, para punyimbang adat untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam adat, musyawarahkan kalau ada persoalan adat, jangan saling sikut, karena akan berdampak pada adat itu sendiri. Adat harus kita junjung tinggi bersama-sama, sehingga adat bisa lestari,” tandasnya.
Turut hadir dalam Anjau Silau MPAL Kabupaten Pesawaran, 18 punyimbang adat se-Kecamatan Kedondong, Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Marzuki, Kepala Kesabngpol Pesawaran Syukur Syaliak, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdik Pesawaran Hendri Perdopo, dan Camat Kedondong Irwan Rosa. (Indra).