LAMPUNG TIMUR ✓ lensanews. id
Masa kepemimpinan Dawam Rahardjo banyak mengundang pertanyaan dari kalangan masyarakat. pasalnya, APBD Kabupaten berjuluk Bumei Tuwah Bepadan itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Saat ini misalnya, serapan anggaran baru mencapai 64 Persen, sementara pendapatan telah mencapai 83 Persen.
Diketahui, Kabupaten Lampung Timur Tahun 2024 mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 2,4 Triliun, akhir Oktober, melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar 83 Persen.
namun hingga saat ini November 2024 hanya terserap 64 Persen.
Dari informasi didapat, masih banyak instansi yang anggaranya belum juga terealisasi, diantaranya ratusan milyar pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU PR), hingga saat ini belum juga direalisasikan. ironisnya, beberapa sumber menyebutkan Kas yang ada pada saat ini masih jauh untuk memenuhi kebutuhan anggarapan pada Dinas PU PR tersebut.
Terkait hal tersebut sampai saat ini Kepala Badan Pengelola dan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lampung Timur Sukismanto Aji belum juga dapat di konfirmasi, (selalu tidak ada di kantor), pun melalui WhatApp tak pernah menanggapi konfirmasi wartawan media ini.
Menjadi pertanyaan dimasyarakat, ada apa dengan BPKAD yang terkesan sangat tertutup dalam menyampaikan informasi realisasi anggaran kepada publik.
Sementara pada bagian lain, Bapenda selalu aktif dalam menyampaikan realisasi pendapatan daerah.
Salah satunya organisasi kemasyarakatan Dewan Perwalian Daerah Gerakan Masyarakat Lokal Indonesia Bersatu (DPD GML IB) Lampung Timur misalnya, melalui Sekretarisnya, Decxy Vikri Angga menyampaikan bahwa banyak kejanggalan realisasi anggaran dalam masa kepemimpinan Dawam Rahardjo.
,”Mungkin masyarakat banyak yang mengetahui dari berbagai pemberitaan media, baik cetak ataupun online, sejak tahun 2021 sampai dengan 2023 APBD tidak berjalan sebagaimana mestinya, yang kita tau, anggaran itu direalisasikan pada tahun berjalan, tapi di Lampung Timur ini tidak demikian, itu juga menjadi pertanyaan masyarakat, ada apa dengan penyelenggara pemerintahan Dawam ini,” ujarnya. (Daus)