lensanews.id | LEBAK
Pemerintah Kecamatan Cibadak monitoring atau monev terkait hasil sosialisasi pajak baik pajak bumi dan bangunan( PBB) maupun pajak yang lain nya dari hasil yang di sampaikan oleh inspektorat dan tindak lanjut surat dari sekda Lebak.
Dede Jamaludin S.Pd.M.pd Kasi Pemerintahan dan pertanahan Kecamatan Cibadak sekaligus koordinator tim monitoring mengatakan,
“Mulai dari tanggal 1 juli 2024 kami mulai monitoring ke desa desa dan dari hasil Beberapa desa yang sudah di kunjungi ada kendala dari masyarakat terkait potongan pajak yang dulunya kecil sekarang naik karena mereka belum paham bahwa di tahun 2023 sampai tahun ini sudah ada kenaikan artinya nilai jual objek pajak semakin tinggi maka jual beli tanah tersebut akan naik,” ucap Dede kepada media. Kamis (4/7/2024).
“Maka dari itu, perlu adanya sosialisasi dari Bapenda Lebak memberikan arahan sosialisasi terutama ke kecamatan Cibadak karena masih ada beberapa desa yang masyarakatnya belum paham terkait kenaikan objek pajak ini,” ungkapnya.
Adapun kenaikan pajak berbeda beda tergantung letak wilayah desa masing masing, tapi hampir semua desa di kecamatan Cibadak nilai objek pajak naik bahkan ada yang naik pajak sampai 100 persen.
lanjutnya menererangkan,
“Kami juga menemukan temuan temuan antaranya kurang singkron antara data yang kami peroleh dari inspektorat maupun Bapenda dengan data di desa
dari hasil temuan ini tentunya agar mensingkronkannya dan kami minta data laporan pajaknya yang sudah di print out sebagai bahan untuk konsultasi dengan inspektorat maupun Bapenda,” terangnya.
Harapan kami kecamatan Cibadak juga harapan pemerintah kabupaten Lebak bahwa pemasukan pajak terutama PBB bisa lebih baik jangan sampe di tahun 2023 no urut empat terakhir dari 28 kecamatan dan mudah mudahan masuk 10 besar masuk penyetoran pajak bumi dan bangunan yang terbaik
Pada kesempatan itu juga, Dede Jamaludin S.Pd.M.pd Kasi Pemerintahan dan pertanahan Kecamatan Cibadak mengharapkan kegiatan ini mendapatkan target 100 pesen.
“Kami mentargetkan 100 persen atau paling tidak kami berharap persentasi ini ada perubahan dari tahun sebelumnya minimin masuk 70 persen,” harapnya
(Dra)