lensanews.id | KOTA METRO
Peresmian instalasi diolisis UPTD RSUD Jend Ahmad Yani Metro. Pada Selasa (25/06/2024).
Diketahui, kegiatan ini betemakan Layanan dialisis yang optimal, aman dan nyaman dengan konsep wisata.
Sementara itu, acara yang berlangsung di Instalasi diolisis UPTD RSUD Jend Ahmad Yani Metro.
Kemudian itu, tampak hadir dalam acara tersebut, Walikota Metro Wahdi Siradjuddin, Wakil Walikota Qomaru Zaman, Staf Ahli Silfia Naharani, Ketua DPRD Kota Metro Tondi MG.Nasution,Sekda Kota Metro Bangkit Haryo Utomo, Ketua Komisi II DPRD Kota Metro Fahmi, Kepala Bappeda Anang Risgianto, Kadis Kesehatan Eko Hendro, Kadis Kominfo Subehi,Dir.RSUD Ahmad Yani Fitri Agustina, Dewan Pengawas RSUD Ahmad Yani, Ketua BPJS Kota Metro, beserta tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan itu, menurut Walikota Metro Wahdi Siradjuddin ini pertama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, RSUD Jend Ahmad Yani punya top leveral yaitu pusat, dan dia harusnya selesai disini.
Wahdi juga menjelaskan, Kalau tidak bisa selesai disini pelayanan masyarakat tidak genap namanya, kalo kita masih merujuk keluar, berarti belum selesai.
Lanjutnya, yang kedua sebagai catatan bahwa kesehatan adalah dipola hidup masyarakat dikarenakan pola hidup, kita lihat kanker paling banyak, paling banyak kanker payudara makanya rumah sakit Jend Ahmad Yani tahun 2023 sudah menjadi rumah sakit Kanker , Jantung, Struk dan Urologi (KJSU).Yang namanya kanker jantung struk dan Urologi hari ini kita bicara tentang Hemodialisa tambahan dari 17 mesin ke 40 mesin itu penting sekali tentu harus diback up oleh pemerintah Kota Metro dalam segala pelayanan karena ini adalah RS rujukan
“Peningkatan mesin dari 17 ke 40 ini dilakukan dikarenakan kenaikan kasus ini sebagai catatan bahwa kasus kasus tidak saja orang dewasa tapi anak anak aza ada untuk itu tentu juga kalo kita perhatikan 17 itu saja tidak mencukupi,” tuturnya
“Upaya kita kepada masyarakat adalah Edukasi untuk menghindari kasus kasus seperti dikota metro ini sudah kanker servic sudah susah di cari nya ada kegiatan Ifah yang dulu sejak 2008 sudah dikembangkan, kemudian Jantung kanker itu bisa dicegah, ungkapnya.
Harapannya adalah, harus bersyukur kepada Allah,Pola hidup yang baik , pertama kali menjaga diri kita latardock namanya, latahzan, jangan sedih,jangan berbuat maksiat, jangan menyusahkan orang,endorpinnya ditingkatkan, berpikiran positif, Pola makan yang baik dan pola tidur serta hindarkan obat obatan yang tidak jelas asal usulnya, kenapa tidak berobat kepada dokter, tanyakan kepada petugas kesehatan.
Lebih lanjut, Dirinya mengatakan,
“Pemerintah Kota Metro dengan homecarenya berusaha melakukan Screening dibawah,mengidentifikasi agar tidak terjadi lagi gagal ginjal, Itu yang paling penting, jadi jangan sampai ruangan ini tidak muat lagi untuk Pasien,Kita akan duduk bersama dengan DPRD untuk mengembangkan Rumah sakit Top Leveral, rumah sakit rujukan utama, sehingga kalau sudah disini tidak dirujuk kemana- mana lagi,” imbuhnya.
Sementara itu ditempat yang sama,
Direktur RSUD Jend Ahmad Yani Fitri Agustina. Menurutnya, Instalasi diolisis UPTD RSUD Jend Ahmad Yani Metro merupakan rujukan bagi warga Kota Metro khususnya dan masyarakat Lampung pada umumnya sehingga peningkatan layanan dan inovasi wajib diberikan.
“Pelayanan Dialisis ini sudah berjalan sejak tahun 2004 berawal dengan 2 Mesin Hemodialisa dan yang kini sudah mencapai 17 mesin Hemodialisa dan ditargetkan kedepannya mencapai 40 mesin, yaitu 15 mesin berada di lantai 1 dan yang 25 mesin dilantai 2,” ungkapnya.
Ditambahkannya,
“Bahwa, untuk sementara yang telah beroperasi sebanyak 15 mesin dan 2 mesin untuk back up jika ada pasien yang perlu di Cyto Hemodialisa, namun secara bertahap kami tingkatkan dalam waktu dekat ini,” pungkas Direktur RSUD Jend Ahmad .
(Jjs).