lensanews.id ✓ TAKALAR
Bupati Takalar Ir. H. Mohammad Firdaus Daeng Manye,.MM sangat peduli dengan nelayan patorani galesong, terbukti dengan dilakukannya kunjungan kerja ke Kabupaten Fakfak, Papua Barat Daya.
Kunjungan ini menjadi simbol nyata perhatian pemerintah terhadap nasib nelayan Patorani asal Galesong yang menggantungkan hidupnya dari laut di perairan timur Indonesia.
Bupati Takalar Daeng Manye bersama Ketua DPRD Takalar, H. Muh. Rijal, Kapolres Takalar, AKBP Supriadi Rahman, S.I.K., M.M, Dandim 1426 Takalar, Letkol Infantri Faizal Amin S.I.P, Kajari Takalar, Tenriawaru, S.H., M.H, Anggota DPRD Takalar Fraksi PDIP, Hj. Ramlah dan pengusaha asal Popo Galesong Selatan, Owner Nana Palaha melakukan beberapa giat diantaranya berkunjung ke Kampung Tanama bertemu masyarakat nelayan asal Takalar, ramah tamah dengan Pemerintah Fakfak, dan penandatanganan MoU bersama Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, S.Sos, M.AP. Selasa, 15 Juli 2025.
“Alhamdulillah kami melakukan kunjungan kerja dan bersilaturahmi ke Kab. Fakfak untuk melihat langsung kondisi nelayan patorani kita. Terima kasi atas sambutan hangat yang luar biasa dari Pak Bupati beserta seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Fakfak menyambut kedatangan kami dari Takalar,” ucap Daeng Manye di awal sambutannya.
Bupati Takalar Daeng Manye juga memperkenalkan secara seksama tentang Takalar, dimana Kab. Takalar dengan Kab. Fakfak memiliki kesamaan, takalar adalah daerah Agromaritim. 30 sampai 40% itu adalah laut, mereka tinggal di pesisir sepanjang 74 Kilo Meter dan penghasilan atau penghidupan adalah pencari ikan termasuk ke wilayah timur ini.
“Saya bersama rombongan menyambangi Fakfak untuk melihat langsung kondisi para nelayan Takalar yang selama ini melaut di wilayah perairan Papua Barat, khususnya dalam mencari telur ikan terbang (orang Makassar sebut ikan tuing-tuing), komoditas laut bernilai tinggi yang menjadi tumpuan ekonomi keluarga nelayan Galesong,” ujarnya.
Ia ingin memastikan bahwa nelayan Takalar yang mencari penghidupan di luar wilayah administratifnya tetap mendapat kepastian hukum dan bisa bekerja secara legal serta aman. Ini merupakan bentuk diplomasi akar rumput yang jarang dilakukan kepala daerah, apalagi dengan melibatkan langsung pemangku kepentingan lintas sektor.
Dalam kunjungan tersebut dilakukan penandatanganan MoU antara Bupati Takalar dengan Bupati Fakfak berfokus pada dua hal, yaitu pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan serta perlindungan dan kesejahteraan nelayan Patorani.
Dengan terjalinnya silaturahmi antara Pemerintah Kabupaten Takalar dan Pemerintah Kabupaten Fakfak yang dipimpin Bupati Samaun Dahlan, diharapkan para nelayan Patorani dari Galesong dapat terus melaut dengan rasa aman dan bangga, karena mereka tahu bahwa pemerintah mereka hadir dan berpihak kepada mereka bahkan hingga ke ujung timur negeri. (Armad)