LEBAK ✓ lensanews.id
Warga di Desa Parahiyang, Kecamatan Leuwidamar, terus diliputi kecemasan akibat kabel tegangan rendah (TR) berukuran 4×70 mm yang terlepas dari tiangnya dan tergeletak di tanah selama hampir satu tahun.
Meskipun warga telah berulang kali melaporkan kondisi berbahaya ini, hingga saat ini PLN belum mengambil tindakan apapun untuk memperbaikinya.
Kabel yang terlepas tersebut menimbulkan kekhawatiran serius di tengah warga, terutama karena potensi kecelakaan yang mengancam, seperti risiko sengatan listrik fatal dan anak-anak kerap bermain di sekitar lokasi kabel yang rusak, membuat warga semakin khawatir akan terjadinya insiden yang tidak diinginkan.
“Sampai sekarang belum ada petugas yang datang untuk memperbaiki kabel ini, padahal sangat berbahaya. Anak-anak masih bermain di sekitar sini, dan kami takut kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” ujar salah seorang warga kepada media.Jumat( 18/10/2024)
Ketidakjelasan terkait tindakan PLN dalam menangani masalah ini telah memunculkan tanda tanya besar terkait kinerja dan respons mereka terhadap insiden yang berpotensi membahayakan keselamatan publik.
Sejumlah warga menilai respons PLN dalam menangani masalah ini sangat lambat. Mereka berharap perusahaan penyedia listrik ini bisa lebih tanggap dan sigap, mengingat bahaya yang bisa sewaktu-waktu terjadi.
“Saat kami melapor, responsnya lambat, dan ini bukan kali pertama terjadi. kami berharap PLN lebih tanggap, terutama untuk masalah serius seperti ini,” ujar seorang warga lainnya.
Warga mendesak PLN segera turun tangan untuk memperbaiki dan mengamankan kabel yang terlepas tersebut. Selain itu, mereka juga meminta adanya perbaikan dalam sistem tanggap darurat PLN agar kejadian serupa dapat ditangani lebih cepat di masa mendatang.
“Sangat penting untuk memperbaiki ini secepatnya. Kami tidak ingin ada korban atau hal-hal buruk terjadi hanya karena lambatnya penanganan,” tambah warga lainnya.
Desakan warga ini semakin menekan PLN untuk segera bertindak sebelum insiden yang lebih serius terjadi di kawasan pemukiman yang terdampak.
Lp : Indra