KOTA METRO – LAMPUNG | lensanews.id
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Iringmulyo II menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung suksesnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Sejak digulirkan secara bertahap mulai 6 Januari 2025, program ini telah menjadi simbol upaya serius pemerintah dalam meningkatkan gizi anak bangsa, menekan angka stunting, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM dan koperasi.
Kepala SPPG MBG Iringmulyo II, M. Farid Algiffari, S.M,
menegaskan bahwa seluruh proses distribusi makanan bergizi dilakukan dengan sangat ketat, mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) yang telah disusun secara nasional.
“SOP MBG bukan sekadar aturan administratif. Ini adalah kesepakatan tertulis yang menjamin mutu, keamanan, dan keberlanjutan program. Mulai dari pengecekan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi—semua harus steril, higienis, dan sesuai standar,” ujar Farid saat di wawancara pengurus DPC JMI Kota Metro. Selasa (30/9/2025).
Farid juga menyampaikan bahwa salah satu titik krusial dalam SOP adalah pemeriksaan ketat bahan baku. Bila ditemukan bahan makanan yang tidak segar atau mencurigakan kualitasnya, pihaknya tidak akan menggunakannya sama sekali.
“Kami tidak main-main soal kualitas. Bila bahan makanan kurang pres (segar), pasti kami tolak. Tidak ada kompromi dalam hal ini,” tegasnya.
Dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas, SPPG Iringmulyo II juga menggandeng berbagai stakeholder, seperti Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Kejaksaan Negeri untuk memastikan tidak ada celah penyalahgunaan ataupun kelalaian yang berpotensi merugikan masyarakat.
“Bidang pengawasan kami libatkan semua unsur. Kolaborasi ini penting untuk menjaga kredibilitas dan integritas program MBG,” tambah Farid.
Menjawab Isu Kesehatan:
Pendidikan Higienitas Jadi Prioritas
Menanggapi beberapa laporan mengenai dugaan keracunan makanan pada pelaksanaan MBG di daerah lain, Farid menyebut pentingnya edukasi higienitas yang ketat dan konsistensi pengelolaan pangan.
“Ini bukan hanya soal memasak. Bahan baku harus benar-benar segar, prosesnya steril, dan makanan tidak boleh ditutup saat masih panas agar tidak menimbulkan kontaminasi. Semua harus higienis sebelum sampai ke siswa,” ujarnya serius.
Langkah-langkah preventif yang dilakukan oleh SPPG Iringmulyo II diharapkan menjadi contoh best practice bagi pengelola MBG di seluruh Indonesia. Farid berharap program ini tidak hanya memenuhi target kuantitatif, tetapi juga benar-benar memberi dampak nyata bagi kesehatan dan masa depan generasi muda Indonesia.
Tentang Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program prioritas nasional yang menyasar siswa PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, serta ibu hamil dan menyusui. Dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, program ini bertujuan untuk mengatasi masalah kekurangan gizi, menurunkan angka stunting, dan memperkuat ketahanan pangan nasional melalui kolaborasi lintas sektor.
Berita ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh pengelola MBG di Indonesia untuk terus menjaga standar dan dedikasi dalam melayani kebutuhan gizi masyarakat, karena masa depan bangsa dimulai dari piring makan anak-anak hari ini. (Red)