OKU TIMUR ✓ lensanews.id
Diduga adanya perampasan alat komunikasi Handphone (HP) yang diduga dilakukan oleh salah satu Oknum Guru sekolah di SMKN 1 Tanjung Lubuk Tepatnya didesa Pulau Gumantung Kecamatan Tanjung Lubuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada hari Senin 30-09-2024. Yang lalu 01/10/2024.
“Pasalnya alasan perampasan Hp milik murid oleh Oknum Guru kurikulum matematika tersebut, diduga saat jam pelajaran,yang mana pada saat jam pelajaran, terlihat Riki Hidayat,sedang bermain Hanpone (HP)sehingga Oknum guru kurikulum matematika tersebut langsung menghampiri siswa dan merampas Hp Milik Riki Hidayat Siswa kelas X (10) SMKN 1 tanjung Lubuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)
“Mirisnya saat pulang sekolah handphone tersebut tidak dikembalikan oleh Oknum Guru kurikulum matematika,kepada Riki Hidayat Siswa SMKN 1 Tanjung Lubuk.ironisnya Henpone milik Riki Hidayat (Siswa),dibawa oleh Oknum Guru tersebut.
Pian selaku orang tua wali murid Riki Hidayat(Alm) saat di Konfirmasi awak media dia membenarkan,
“Bahwa Henpone (HP) anak saya dirampas oleh guru nya,bahkan sebelum terjadinya kecelakaan dan meninggal dunia, sempat anak saya mengatakan bahwa Hp anak saya akan di tahan oleh ibuk gurunya selama satu bulan,” ungkapnya.
Lanjut Sopian menerangkan kronologis berdukanya, hilang anak untuk selamanya,
“Anak saya kemarin malam, tepatnya malam Selasa,mau ngambil Henpone miliknya dirumah Ibu guru yang merampas Hp nya,bersama satu temannya,namun sayang sesampainya dikediaman ibu gurunya Hp milik anak saya tidak diberikan oleh ibuk gurunya,” terang Sopian.
“Akhirnya anak saya pulang, karna hp yang mau diambil tidak dikasih sama oknum guru yang ngerampas hp nya,namun Na,as sepulang anak saya dari rumah ibuk guru nya,anak saya kecelakaan Hingga meninggal Dunia,”
“Selaku wali murid hal ini pihak sekolah seakan membuly anak saya dengan kesalahannya pada saat jam belajar,namun dalam hal ini kami menganggap pihak sekolah terkesan tidak profesional dalam mendidik Siswa,” ungkapnya.
Yang mana seharusnya pihak sekolah SMKN 1 Tanjung Lubuk jika memang harus disita itu diwaktu masa jam belajar sekolah,dan selepas pulang sekolah harusnya dikembalikan,
“Hal ini menjadi Duka, bagi keluarga kami
mungkin kalau gak karna mau ngambil hp itu anak saya gak akan terjadi kecelakaan sampai meninggal mas, hal ini kami selaku orang tua wali murid,menganggap ini tidak lazim, dan inipun harus menjadi tanggung jawab pihak sekolah sepenuhnya atas kejadian ini,hingga anak saya meninggal Dunia dan kami belum ada kelarifikasi dengan pihak sekolah maupun Guru yang merampas Henpone miliki anak saya,” jelasnya.
Kendati demikian orang tua siswa, mengatakan memang ini musibah dan ini sudah ajal,tapi penyebabnya kecelakaan anak saya dikarnakan mau ngambil Hp milik anak saya, pada oknum guru kurikulum yang merampas hp anak saya, mungkin kalau gak karna mau ngambil hp anak saya, mungkin tidak akan terjadi kecelakaan pada anak saya, yang diduga dilakukan oleh oknum guru kurikulum, pihak sekolah SMK NEGERI 1 itu sangat merugikan, lantaran sebuah kecerobohan oknum guru kurikulum pada pihak sekolah SMKN 1 Tanjung Lubuk yang sangat fatal,” pungkasnya.
Tak puas sang ayah muntahkan segala rasa duka yang di rasakan selaku orang tua dari sang anak yang pergi meninggalkan kedua orang tuanya untuk selamanya, kembali Supian lanjutkan kepedihannya.
“Saya selaku orang tua merasa terpukul dan menyayangkan atas kejadian ini, kenapa oknum guru kurikulum pihak sekolah melakukan peraturan sepihak, kalau mau menahan Hp itu boleh-boleh saja asal ketika sedang berlangsung pembelajaran, akan tetapi ketika siswa sudah pulang seharusnya dikembalikan”, terangnya dengan nada kesal.
Lanjutnya, “bagaimana tidak kecewa, saya harus kehilangan anak saya,itu karna disebabkan oleh prilaku oknum gurunya, yang merampas Hp milik anak saya, yang tidak dikembalikan setelah jam pulang sekolah,” jelas nya.
Masih kata Pian, bayangin saja, coba kalau ini terjadi kapada anak mereka,pasti mereka akan menuntut,jadi hal ini kami akan menuntut tanggung jawab pihak sekolah,atas kejadian ini “tutupnya.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMK 1 Negri Tanjung Lubuk sampai saat ini belum bisa dimintain tanggapan terkait perihal tersebut, sampai tayangnya pemberitaan ini
Report: Jhon