KOTA METRO | lensanews.id
Proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat yang dibiayai oleh anggaran daerah senilai lebih dari Rp 9 miliar di Kota Metro, kini menuai sorotan.
Bukan karena progresnya, melainkan karena lemahnya penerapan Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) di lapangan.
Pantauan langsung di wilayah Kelurahan Metro Selatan pada Kamis (25/9/2025), menunjukkan sejumlah pekerja tampak bekerja tanpa menggunakan APD.
Hal ini menjadi ironi, mengingat proyek yang dijalankan oleh Dinas Kesehatan ini seharusnya mengedepankan standar keselamatan, apalagi berkaitan dengan fasilitas publik.
Menariknya, menurut pengakuan salah satu pekerja bernama Deni, APD sebenarnya sudah disediakan. Namun karena alasan “tidak nyaman”, banyak pekerja memilih untuk tidak menggunakannya.
Hal ini menandakan bahwa kendala bukan pada fasilitas, melainkan pada pengawasan dan penerapan disiplin kerja.
Dalam proyek konstruksi bernilai besar, pengawasan seharusnya bukan sekadar formalitas.
Jika tidak ditindaklanjuti, kelalaian ini berpotensi mengganggu kelancaran proyek atau bahkan menimbulkan kecelakaan kerja.
Pemerintah Kota Metro diharapkan tidak tinggal diam. Evaluasi menyeluruh, pemantauan ketat, dan sanksi terhadap pelanggaran prosedur K3 perlu segera diterapkan agar proyek ini berjalan sesuai dengan prinsip keselamatan, efisiensi, dan akuntabilitas. (Red)
