lensanews.id ✓ LEBAK
Bentuk kekecewaan masyarakat tidak hanya ditujukan kepada Kepala Desa, tetapi juga kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang dianggap mandul dan lamban menangani keresahan warga.
Menarik Dibaca. . .
Protes dari warga semakin memanas, sehingga mereka mendatangi kantor desa dengan melakukan orasi dan menempelkan spanduk protes kepada BPD, Senin (20/01/2025).
Protes tersebut bertujuan untuk mendorong BPD agar segera membawa aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat pada Musyawarah Luar Biasa (Muslub) yang diadakan pada Kamis (16/01/2025) terkait dugaan kasus yang dituduhkan kepada Kepala Desa.
Aksi unjuk rasa dilakukan pada pukul 14.30 WIB sampai dengan pukul 15.30 WIB sebagai bentuk kekecewaan masyarakat.
Mereka berbondong-bondong datang ke kantor desa yang didampingi oleh para tokoh ulama untuk menyampaikan orasi protes dari warga.
Salah satu perwakilan masyarakat, Ajat Resmana, menuturkan bentuk kekecewaannya.
“Saya yang mewakili masyarakat di Desa Kerta merasa prihatin. Masyarakat terombang-ambing atas persoalan ini. Seharusnya BPD tindak tegas atas persoalan ini. BPD segera membawa aspirasi masyarakat kepada pihak kecamatan, dan pihak kecamatan segera pula membawa aspirasi ini sampai ke Bupati. Adapun benar dan tidaknya baik itu perilaku kepala desa, hukumlah yang membuktikan mana yang benar mana yang salah,” ujar Ajat.
“Harapan saya, BPD segera mengambil langkah-langkah tegas karena BPD punya kewenangan sebagai monitoring desa. Menurut saya, penegak hukum agar segera bergerak cepat. Kasihan kepada warga agar tidak terlunta-lunta terkait masalah ini,” tambahnya.
Ketua BPD Desa Kerta Kecamatan Banjarsari, yang tidak hadir ke kantor desa saat adanya protes warga, menyatakan bahwa dirinya bukan menghindari, tetapi ada hal-hal lain yang harus dikerjakan.
Ia juga masih berhati-hati dalam menyikapi kasus ini dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah.
“Betul adanya informasi masyarakat yang melakukan aksi protes ke kantor desa sebagai bentuk kekecewaan atas kinerja kami selaku BPD. Kami akui kami juga manusia biasa. Menyikapi kasus yang bergejolak di Desa Kerta ini, kami juga tidak mau gegabah. Harus banyak perhitungan dan mengedepankan asas praduga tak bersalah,” ujar ketua BPD Desa Kerta Gilang Nugraha saat dikonfirmasi awak media melalui pesan whatsapp.
“Harapan kami selaku BPD semoga persoalan yang menimpa kepala desa segera ada jalan keluarnya. Apalagi masyarakat sudah melaporkannya kepada pihak berwajib. Tinggal menunggu hasil penyelidikan kepolisian, dan semoga persoalan ini segera selesai, supaya roda pemerintahan berjalan dengan baik,” ungkapnya. (Manta)
