lensanews.id ✓ LEBAK
Rencana pengelolaan tambang bersama masyarakat 7 Desa di PT Samudra Banten Jaya ( SBJ ), Desa Warung Banten, kecamatan Cibeber, kabupaten Lebak, provinsi Banten menuai protes sejumlah awak media di Baksel, yang sudah melakukan cek n ricek ke lokasi, Selasa ( 3/6/25 ).
Padahal saat kumpul bareng rekan – rekan media, humas baru PT SBJ,” Ibo Nurjaya mengungkapkan bahwa ada pengelolaan lokasi / lahan di PT SBJ bersama warga masyarakat 7 Desa, dengan cara membuat lobang,” terangnya.
” Ya, kita berdayakan juga warga, mekanismenya kita atur,” pungkasnya.
Selang beberapa Minggu dari kumpul dengan rekan – rekan di wisata pinus milik Bos Jaya, komitmen akan memberdayakan masyarakat penambang dari 7 desa itu tidak di laksanakan dengan baik, ternyata di pelaksanaan kegiatan nya di duga ada jual beli waktu, atau yang biasa di sebut kordinasi dengan nominal yang pantastis, date ini di ketahui saat beberapa awak media cek n ricek ke beberapa titik lahan PT SBJ.
Salah satu rekan AP menuturkan, bahwa komitmen awal yang di sampaikan humas PT SBJ,”
” Ada yang keluar dari apa yang Dia sampaikan, betul di beberapa titik lokasi yang lagi berpotensi, di duga ada kordinasi dengan nominal yang cukup pantastis,” terangnya.
Menurut AP, kalau ini di biarkan,” Ini bisa menimbulkan cemburu sosial dari warga, sehingga bisa menimbulkan gesekan, bahkan bisa juga terjadi rawan insiden,” pungkasnya.
Sementara humas PT SBJ Ibo Nurjaya saat di konfirmasi awak media ini, melalui panggilan WhatsApp, pada posisi aktif, tapi tidak merespon.
Reporter : Din Kaka.