lensanews.id ✓ KOTA METRO
Pemerintah Kota Metro menggelar Penilaian Lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro Tahun 2025, dengan tema Kelurahan Tangguh Pangan, Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional Indonesia Tangguh. Acara tersebut berlangsung di Aula Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan, Senin (19/05/2025).
Kelurahan Rejomulyo, siap menunjukkan performa terbaiknya dalam ajang Lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro tahun 2025. Dengan mengusung visi sebagai kelurahan yang CERDAS (Cekatan, Edukasi, Ramah, Dedikasi, Amanah, Santun), Rejomulyo menampilkan sinergi antara pemerintahan, masyarakat.
Dalam sambutannya Lurah Rejomulyo Margono, menyampaikan bahwa Kelurahan Rejomulyo merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Metro Selatan yang memiliki sejarah panjang. Dibuka oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1938 sebagai bagian dari program kolonisasi, Rejomulyo merupakan tempat pemukiman warga asal Nganjuk dan Bojonegoro. Nama Rejomulyo berasal dari kata “Rejo” yang berarti ramai dan “Mulyo” yang berarti makmur.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 23 tahun 2000, Desa Rejomulyo resmi menjadi Kelurahan Rejomulyo sejak 11 Januari 2001. Dimana Kelurahan Rejomulyo memiliki berbagai potensi unggulan dan inovasi yang mendukung ketahanan pangan, penguatan SDM, kesehatan, serta pelestarian lingkungan.
“Inovasi unggulan Kelurahan Rejomulyo antara lain GEMAYURIBU (Gerakan Makan Sayur Hijau dan Buah), GEMARIKAN LE (Gerakan Makan Ikan Lele), TAHU BUNTING (Tabungan Subuh Bantu Cegah Stunting), NASABAH CETING (Nabung Sampah Cegah Stunting), ES PELANGI CETING (Edukasi Simulasi Pengolahan Makanan Bergizi), LINMAS SIGAP MAS (Siap dan Tanggap Jaga Masyarakat). Program-program ini dijalankan secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat, kader kesehatan, PKK, Karang Taruna, dan tokoh-tokoh setempat,” ungkapnya.
Rejomulyo merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Metro Selatan dengan jumlah penduduk sebanyak 5.689 jiwa. Angka ini menunjukkan kepadatan penduduk yang seimbang dan mencerminkan kondisi sosial yang harmonis, baik dari sisi pendidikan,agama, maupun sosial masyarakat, ucapnya.
Bidang pendidikan, kami memiliki 11 satuan pendidikan, yang terdiri dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Ketersediaan fasilitas pendidikan ini kami maksimalkan untuk mendukung peningkatan mutu sumber daya manusia, yang kelak menjadi generasi penerus pembangunan Kelurahan Rejomulyo. Di bidang kesehatan, kami memiliki 7 Posyandu aktif, 1 Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan), 1 Puskesmas Pembantu (Pustu), 1 Klinik Kesehatan,” imbuhnya.
Kemudian di bidang kelembagaan sosial, Kelurahan Rejomulyo memiliki 249 Kader aktif dari berbagai sektor seperti PKK, Posyandu, PHBS, BKB, BKL, dan lainnya. 55 Guru Ngaji, Marbot, Juru Kunci, dan Kaum. 9 Masjid dan 17 Mushola. Kekuatan sosial ini menjadi fondasi utama dalam membangun semangat gotong royong dan kebersamaan antarwarga.
“Dalam sektor ekonomi dan ketahanan pangan, Kelurahan Rejomulyo memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Terdapat 9 Kelompok Tani, 5 Kelompok Wanita Tani, 6 Kelompok Perikanan, 7 Kelompok Peternakan. Kelompok-kelompok ini secara aktif mendukung program ketahanan pangan lokal serta berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian, peternakan, dan perikanan yang berkelanjutan,” katanya.
Lebih lanjut Margono juga mengatakan gotong royong dan kolaborasi lintas sektor menjadi fondasi pembangunan di Rejomulyo. Peran aktif warga melalui Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK), RT/RW, Posyandu, dan Karang Taruna telah memperkuat struktur sosial serta mempercepat tercapainya tujuan pembangunan berbasis masyarakat.
Ditambahkannya bahwa Keikutsertaan Kelurahan Rejomulyo dalam Lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro bukan semata ajang kompetisi, tetapi merupakan refleksi dari kerja kolektif yang selama ini dibangun. Dengan semangat CERDAS, Rejomulyo berkomitmen untuk terus menjadi kelurahan yang tumbuh, tangguh, dan maju demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045, pungkasnya.
Sementara itu Ketua Tim Penilai Lomba Kelurahan Tingkat Kota Metro 2025 Supriyadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa lomba kelurahan merupakan momentum penting untuk mengukur kinerja pembangunan kelurahan secara menyeluruh. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam kegiatan penilaian di Kelurahan Rejomulyo.
“Lebih lanjut Supriadi stas nama Pemerintah Kota Metro dan Tim Penilai, kami mengucapkan terima kasih atash sambutan hangat dari Kelurahan Rejomulyo. Ini menjadi kehormatan sekaligus semangat baru bagi kami semua,” pungkasnya, (Jjs)