KOTA METRO | lensanews.id
Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro menyelenggarakan, Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) dan Pentas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Tingkat Pendidikan Dasar Sederajat se-Kota Metro Tahun 2025. Dengan mengusung tema, Sinergi, Inovatif dan kreatif untuk mengembangkan talenta hebat berkarakter,ekpresi dan Inspirasi Negeri.
Adapun peserta Festival dan Pentas sebagai berikut FTBI tingkat SD sebanyak 331 peserta, FTBI tingkat SMP sebanyak 86 peserta, PAI tingkat SD sebanyak 375 peserta, serta PAI tingkat SMP sebanyak 205, jumlah keseluruhan peserta adalah 1.097 peserta. Yang berlangsung di Aula Gedung Lec.Kartikatama, Kota Metro, Senin (08/09/2025).
Terpantau hadir dalam acara tersebut, Walikota Metro Bambang Iman Santoso, Forkopimda, Sekretaris Daerah, Para Staf Ahli, Kepala OPD, Kepala Kementrian Agama, Ketua Dewan Pendidikan Kota Metro, Kepala SD/MI sederajat se-kota Metro, Kepala SMP/Mts.Se-Kota Metro, peserta Lomba, serta tamu undangan lainnya.
Walikota Metro Bambang Iman Santoso Sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dan menuturkan bahwa, ini merupakan satu ajang yang bagus selain menampilkan kegiatan, ini bukan sekedar kegiatan seremonial belaka, tapi justru nanti memang ada yang bisa kita ambil.
“Ini bagian dari pada mendidik anak-anak yang benar-benar mencintai budaya,” ungkapnya.
“Yang kita lihat tadi sehingganya pelajaran budaya itu nanti bahasa Lampung tidak akan hilang dan itu tidak hanya sekedar anak SMP dari PAUD, TK, SD dan SMP harus ada kelanjutannya,” ucapnya.
“Insyaallah saya akan pastikan bila akan memberikan suguhan yang terbaik buat anak-anak kita mengingat apa lagi masalah pendidikan pasti akan diselenggarakan dengan sebaik-baiknya, kalau metro berbasis kota cerdas dan berbudaya itu udah pasti masuk dalam RPJMD,” tegasnya.
Sementara itu ditempat yang sama Plt.Kepala.Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro, Dedy Hasmara menuturkan bahwa,
langkah kongkrit yang pertama yang kita saksikan bersama sama hal ini kita lakukan Festival sebagai salah satu pembudayaan, pembiasaan pada anak-anak dan mereka kita pancing dulu dengan acara acara seperti ini.
“Otomatis setiap hari mereka akan berupaya terus agar upaya ini menjadi kebiasaan baik pada mereka,inilah langkah kongkrit kita,” ungkapnya.
“Disekolah Formal kita sudah ada muatan lokal yaitu Bahasa Lampung dan masuk muatan kita dalam kurikulum,” ucapnya.
” Jadi kita membiasakan pembiasaan- pembiasaan tidak hanya kepada bahasa asing tapi pada bahasa lokal kita yaitu bahasa Lampung untuk kita disini,” imbuhnya.
“Lebih lanjut, jadi di dalam hal pemberian penjelasan itu kita sisipkan bahasa bahasa itu, dan konten konten tehnologipun kita coba menyiasatinya dalam hal keterangan dalam program program itu dalam bahasa Inggris kita coba alihkan ke bahasa Lampung,” pungkasnya. (Jjs)