PESAWARAN | lensanews.id
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona meninjau lokasi tanah longsor dan banjir di Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Senin (11/03/2024) malam.
Bupati Dendi mengatakan intensitas hujan lebat sejak sore hingga malam, ditambah tersumbatnya saluran air mengakibatkan luapan air merendam rumah warga setinggi 30 centimeter.
“Luapan air di Perumahan Sukajaya Darat itu, dari adanya saluran siring yang tersumbat akibat sendimen batu dan sampah dari pegunungan saat hujan lebat serta turunnya air membawa material dan masuk ke siring-siring di Perumahan tersebut,” kata Bupati.
Apa lagi siring – siring yang diketahui di Perumahan tersebut tidak begitu lebar dan menutup saluran – saluran sehingga air meluap ke jalan dan masuk ke rumah warga.
Ditambah dari hilir di saluran air dari gunung ke sungai air nya tidak keluar sampai ke laut. Permasalahan ini terkait pembebasan lahan.
“Jadi setelah sungai, setelah jembatan ada sumbatan sehingga air tidak langsung ke laut, hal itu karena ada permasalahan terkait pembebasan lahan sehingga warga dan pemerintah belum bisa membuat saluran siring menuju ke laut,” Jelasnya.
Sedangkan lokasi di depan Queen Artha, dekat Tugu Pembatas Selamat Datang Kawasan Wisata, Desa Sukajaya Lempasing, adanya aktivitas-aktivitas pembuatan badan jalan di lahan milik perorangan yang belum adanya izin, hingga material masuk ke jalan.
Pemilik lahan juga sudah bertanggungjawab dan dengan dibantu oleh jajaran Damkar dan Tim Rescue BPBD Pesawaran yang dikerahkan bupati untuk membersihkan jalan Provinsi tersebut.
Bupati, yang juga Ketua Karang Taruna Provinsi Lampung itu berharap sinergitas antar perangkat desa dan juga kecamatan agar lebih ditingkatkan.
“Kades, Kadus, dan RT harus saling berkomunikasi saling bersinergi. Disisi lain kepada Camat, Kades, dan warga sekitar apabila ada aktivitas yang dirasa belum ada koordinasi tolong dihentikan dulu agar bisa dikomunikasikan bersama,” Imbaunya.
Seperti salah satu contoh di Perumahan Sukajaya Lempasing ini akan ada perumahan lagi tentu itu harus koordinasi dahulu dengan Camat, Kades dan Kadus, untuk konsep yang akan dibangun fasilitas umum (Fasum), dan fasilitas Sosial (Fasos) termasuk saluran air siring yang dialiri pada perumahan yang akan dibangun itu.
“Maka daripada itu akan kita evaluasi, sebab kalau dulu mungkin belum sepadat seperti ini kalau untuk aliran siring airnya kecil dan cukup, tapi ini mungkin karena penduduk perumahan semakin padat, terlebih tadi kita lihat ada saluran air yang ditutup, sehingga kesulitan melakukan pembersihannya. Kedepan harus sama-sama sadar, sama – sama kompak agar saluran-saluran siring tidak tertutup dengan bangunan dan mudah dibersihkan,” tandasnya. (Indra).