BANTEN | lensanews.id
Adhyaksa FC resmi memperkenalkan skuad dan jersey terbarunya untuk menghadapi kompetisi Liga 2 Pegadaian Championship 2025. Acara peluncuran berlangsung meriah di Ballroom Aston Hotel Serang, Selasa (9/9/2025), dan menjadi momentum penting bagi klub asal Banten ini untuk menunjukkan keseriusannya bersaing di level nasional.
Ketua Harian Adhyaksa FC Banten, Siswanto, menegaskan bahwa sepak bola tidak hanya olahraga, melainkan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, baik di Indonesia maupun dunia. Fanatisme suporter, menurutnya, akan menjadi energi besar bagi Adhyaksa FC dalam mewujudkan target promosi ke Liga 1.
“Instruksi presiden tentang percepatan persepakbolaan nasional, dengan dukungan jawara mania kita bisa juara dan lolos ke liga satu,” ujar Siswanto, Selasa (9/9/2025).
Ia juga mengingatkan perjalanan panjang klub sejak awal berdiri, yang dimulai dari kompetisi kasta bawah hingga kini berkesempatan tampil di Liga 2.
“Merintis dari liga 3 PSSI Banten, musim ke-2 kami mulai di Stadion Sriwedari Solo. Saat ini kita pulang ke daerah dimana Adhyaksa FC dilahirkan,” katanya.
Gubernur Banten, Andra Soni, turut hadir dan memberikan dukungan penuh. Ia menilai Adhyaksa FC memiliki potensi besar untuk menembus kasta tertinggi dalam waktu dekat.
“Tahun berikut bisa tembus ke liga satu, saya melihat fenomena luar biasa kita akan lebih sering tampil di televisi, Adhyaksa adalah tim unggulan liga 2,” ucapnya saat sambutan.
Lebih lanjut, Andra berharap klub bisa memaksimalkan setiap laga kandang demi meraih hasil terbaik dan menampilkan pertandingan kandang yang menarik untuk masyarakat Banten.
“Ada 12 pertandingan home, dan mudah-mudahan kita bisa memaksimalkan penggunaan stadium,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Adhyaksa FC, Didi Farhan, menekankan besarnya tantangan dalam mengelola klub sepak bola. Menurutnya, perjuangan di balik layar menuntut pengorbanan besar, baik dari segi waktu maupun biaya.
“Ngurus bola itu siap-siap jamnya rusak kantongnya robek, artinya waktunya banyak tersita dan juga dananya harus banyak,” ujarnya.
Meski demikian, ia meyakini sepak bola memiliki multiplier effect yang nyata bagi perekonomian daerah.
“Sepakbola ini bisa triger menggerakkan ekonomi di Banten, kalau lagi bertanding, itu ada tukang es teh, ada ekonomi yang berputar, bisa mendorong jualan, parkiran,” jelas Didi.
Dukungan serupa datang dari Exco PSSI, Eko Setiawan, yang menegaskan komitmen federasi dalam membangun sepak bola Indonesia dari akar rumput hingga profesional.
“PSSI hadir berfokus pada pembangunan sepakbola dan grassroot, ini salah satu yang luar biasa, butuh motivasi untuk club promosi dan profesional,” kata Eko.
Ia juga menyebut kehadiran Adhyaksa FC di Liga 2 menjadi inspirasi bagi klub-klub lain di daerah untuk terus berkembang.
“Ini menjadi motivasi untuk club di daerah lain untuk mempersiapkan tim dan dana serta lainnya untuk lolos dan liga 2,” imbuhnya.
Eko turut menjelaskan format kompetisi Liga 2 Championship 2025, yang akan diikuti 20 klub dengan sistem pembagian wilayah.
“Liga 2 Championship ada 20 club yang akan berkompetisi dibagi 3 wilayah, peringkat 1,2 hingga akhir musim otomatis masuk grup barat,” jelasnya.
Ia mengakui persaingan akan berjalan ketat, terutama menghadapi klub dari Sumatera yang dikenal memiliki basis suporter fanatik. Namun, ia percaya dengan dukungan penuh masyarakat Banten, Adhyaksa FC bisa menembus persaingan.
“Ini tidak mudah karena di Sumatera itu juga cukup kuat fanatiknya, tapi dengan dukungan pasti bisa,” pungkasnya.
Peluncuran skuad dan jersey baru ini semakin menegaskan tekad Adhyaksa FC untuk bersaing di Liga 2 2025. Dukungan dari suporter, pemerintah daerah, hingga PSSI diyakini menjadi modal penting bagi klub kebanggaan Banten tersebut untuk melangkah lebih jauh.
(Red).