lensanews.id | KOTA METRO
Kecamatan Metro Pusat tuan rumah gelaran Pasar Tani Agroceria yang di Inisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro. Pada Jum’at (21/06/2024).
Diketahui, dalam kegiatan itu Dinas DKP3 Kota Metro gandeng 42 pelaku usaha dan 6 pelayanan masyarakat pada pelaksanaan Pasar Tani Agroceria yang di gelar di Halaman Wisma Haji Al-Khairiyah Kota Metro.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Metro, Yerri Ehwan menuturkan bahwa, kegiatan Pasar Tani Agroceria merupakan kegiatan rutin yang dikelola oleh Dinas KP3 Kota Metro 2 kali dalam sebulan.
“Pasar Tani Agroceria rutin dilaksanakan dua kali sebulan pada hari Jum’at,minggu pertama di Dinas KP3 Metro dan hari Jum’at, minggu ketiga di 22 Kelurahan yang ada di 5 kecamatan secara bergiliran,” ungkapnya.
Lanjutnya, menyampaikan,
“Diinformasikan oleh pihak PMI bahwa saat ini Kota Metro masih sangat kekurangan stok darah yang diperlukan yaitu darah golongan AB dan B,” ucapnya.
Dirinya juga mengatakan,
” Bahwa diatas juga sedang ada 2 orang kepolisian yang sedang melakukan donor darah. Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat kita yang membutuhkan tambahan darah,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Camat Metro Pusat, Yahya Rachmat menjelaskan bahwa,
“Kegiatan yang dilakukan adalah untuk mendukung para pelaku usaha khususnya di kecamatan Metro pusat
Kegiatan ini disambut antusias masyarakat, karena memang mereka bisa berbelanja banyak pilihan dan pelayanan-pelayanan yang langsung turun ke masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, terlebih, saat Kota Metro telah memiliki mobil samsat keliling dapat mempermudah masyarakat menerima pelayanan yang hanya memakan waktu tidak sampai 5 menit proses pembayaran pajak selesai.
Dalam kesempatan itu Yahya Rachmat berharap kegiatan ini bisa terus berkesinambungan.
“Karena ini sangat membantu masyarakat para pelaku-pelaku usaha yang ada khususnya di Kecamatan Metro Pusat,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Tani Agroceria Asrongi menuturkan,
“Bahwa kegiatan Pasar Tani Agroceria yang diikuti oleh TTI (Toko Tani Indonesia) dan 42 orang pelaku usaha tersebut juga menjual kebutuhan sembako dengan harga yang jauh lebih murah dari harga yang ada dipasaran,” pungkasnya.
(Jjs)












































