KOTA METRO | lensanews.id
Pemerintah Kota Metro Mengadakan monitoring penyelenggaraan pemerintahan umum di Kecamatan Metro Pusat, yang dibuka langsung oleh Walikota Metro Bambang Iman Santoso, Acara tersebut berlangsung di Aula Kelurahan Hadimulyo Barat, Metro Pusat, Kota Metro, Kamis (02/10/2025).
Walikota Metro Bambang Iman Santoso, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. monitoring ini menjadi bagian penting dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
“Lanjutnya, Pemerintahan yang akuntabel, transparan, partisipatif, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat harus dimulai dari level yang paling dekat dengan masyarakat, yaitu kecamatan dan kelurahan,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan, bahwa kecamatan dan kelurahan bukan hanya perpanjangan tangan pemerintah kota, tetapi juga merupakan garda terdepan dalam pelayanan publik. Dengan kualitas pelayanan di tingkat bawah sangat menentukan keberhasilan pembangunan Kota Metro secara keseluruhan.
“Melalui kegiatan monitoring ini, program dan kegiatan berjalan sesuai ketentuan, administrasi pemerintahan tertata baik, serta layanan kepada masyarakat dilakukan cepat, tepat, dan berorientasi pada kepuasan publik,” ucapnya.
Selain itu, koordinasi dan sinergi antara perangkat daerah, kecamatan, dan kelurahan juga diharapkan semakin efektif.
Bambang menambahkan, kepada seluruh aparatur untuk memperkuat komitmen membangun pemerintahan yang bersih, efektif, dan berorientasi pelayanan. Upaya tersebut dapat diwujudkan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, serta inovasi tata kelola pemerintahan.
Bambang berharap, kegiatan monitoring ini dapat menjadi sarana refleksi, pembelajaran, sekaligus pemacu semangat bagi seluruh jajaran pemerintah daerah, demi terwujudnya Visi Kota Metro menjadi Kota “Cerdas Berbasis Jasa dan Budaya yang Religius”. Imbuhnya.
Sementara itu Camat, Metro Pusat Santi Dewi, menuturkan bahwa, Metro Pusat yang terdiri dari 11,6 km2 yang terdiri dari 5 Kelurahan yaitu, Metro, Imopuro, Hadimulyo Barat, Hadimulyo Timur dan Yoso Mulyo. Penduduknya berjumlah 56,8 Ribu jiwa dengan jumlah Rw/Rt di metro pusat berjumlah 285 , 56 RW dan 229.Rt.
Jumlah anggaran Metro Pusat berjumlah. 11.361.000.000 antara lain.
Kecamatan Metro Pusat 6.200.000.000., Kelurahan Metro. 1.078.000.000.,Kelurahan Hadimulyo Barat 907 juta, Kelurahan Imopuro 880 juta, Kelurahan Hadimulyo Timur 919 juta, Kelurahan Yoso Mulyo 1.237 juta.
PAD PBB.
1.Kelurahan Metro 65 persen.
2.Kelurahan Imopuro 60 persen.
3.Kelurahan Hadimulyo Barat 56 persen.
4.Hadimulyo Timur 32 persen.
5.Yoso Mulyo 28 persen.
Kendala dalam Penarikan PBB
1.Masih rendahnya kesadaran masyarakat dlm membayar PBB.
2.Masih terdapat kesalahan dalam SPPT PBB yang di bagi ke masyarakat (adanya PBB yang telah di pecah namut terbit ke-dua duanya.
3.Nama wajib pajak 2024 sudah ada perubahan namun 2025 nama wajib pajak kembali lagi ke awal.
4.Sppt yang sudah di hapus tetapi masih terbit.
5.Kesalahan penulisan alamat di dalam SPPT PBB.
6.Masih ada usulan perubahan SPPT PBB pemecahan melalui BPPRD yang belum terbit.
7.Letak obyek pajak tidak sesuai alamat dan tidak sesuai alamat dan tidak sesuai penulisan.
8.pemilik yang berada diluar daerah dan tidak di ketahui keberadaanya.
9.Objek pajak yang telahdipeplinhkan.
10.Bangunan gedung walet yang tidak jelas kepemilikannya.
11.Kenaikan wajib pajak yang sudah sangat tinggi,” paparnya.(Jjs).