KOTA BANJAR ✓ lensanews.id
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar menyelenggarakan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana yang ke 3 dan berlangsung di aula kantor Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Linmas dari desa dan kelurahan se-Kecamatan Banjar, serta staf kecamatan dan telah berlangsung selama 2 hari , dan kecamatan Banjar menjadi titik ke 3 dalam kegiatan tersebut.
Tujuan dari kegiatan ini sendiri untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekaligus bagian dari mitigasi bencana di tingkat desa dan kelurahan.
Pelatihan dilaksanakan mulai Senin hingga Kamis (14-17/10/2024) di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Pataruman, Kecamatan Langensari, Kecamatan Banjar, dan Kecamatan Purwaharja.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar, Wawan Setiawan, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi bencana dan upaya pencegahan.
“Tujuan dari pelatihan ini adalah agar masyarakat lebih siap menghadapi berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi, serta memahami langkah-langkah mitigasi yang tepat,” ujar Wawan Setiawan kepada awak media.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari BPBD Kota Tasikmalaya, Harisman, yang merupakan Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC). Dalam materinya, Harisman menjelaskan berbagai langkah praktis yang harus dilakukan ketika bencana terjadi, termasuk pentingnya koordinasi antara pihak-pihak terkait.
“Koordinasi antar instansi dan kesiapan sumber daya manusia menjadi kunci dalam mengurangi risiko bencana,” jelas Harisman.
Selain itu, pelatihan ini juga dihadiri oleh Camat Banjar, Egi Ginanjar, dan Plt Sekretaris Kecamatan Banjar, Herty Kartikawati. Keduanya memberikan dukungan penuh terhadap upaya BPBD dalam meningkatkan kapasitas Linmas dan perangkat desa dalam penanganan bencana.
“Semoga pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan yang berguna bagi seluruh peserta dan diaplikasikan dalam tugas-tugas di lapangan,” harap Egi Ginanjar.
Pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan jaringan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah, BPBD, dan masyarakat, sehingga dapat meminimalisir dampak bencana di masa mendatang. (Johan)