BANYUASINSUMATRA SELATAN

Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Banyuasin: Angka Stunting Turun Signifikan, OPD Diminta Kerja Maksimal Hingga Tingkat Desa

12
×

Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Banyuasin: Angka Stunting Turun Signifikan, OPD Diminta Kerja Maksimal Hingga Tingkat Desa

Sebarkan artikel ini

Lensanews.id | BANYUASIN, SUMATRA SELATAN 

Pemerintah Kabupaten Banyuasin kembali menggelar rapat koordinasi tim pencegahan dan percepatan penurunan stunting. Kegiatan ini menjadi momentum penting, mengingat angka stunting di Banyuasin berhasil mengalami penurunan signifikan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

 

Kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera DPPPA-PPKB Kabupaten Banyuasin, Emalia, SKM., MSi, menyampaikan bahwa prevalensi stunting Banyuasin turun dari 20,8% menjadi 16,8% pada tahun sebelumnya. “Alhamdulillah terjadi penurunan cukup banyak. Ini hasil kerja bersama seluruh sektor yang terlibat,” ujarnya.

 

Penekanan Pencegahan di 1.000 HPK

 

Emalia menegaskan bahwa pencegahan stunting paling efektif dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pencegahan dimulai sejak calon pengantin melakukan pemeriksaan kesehatan agar saat hamil kondisi ibu sudah optimal dan terhindar dari risiko kelainan.

 

“Ketika hamil, ibu harus mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang baik, kemudian persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan. Setelah lahir, baduta dan balita wajib mendapat asupan gizi cukup dan pola asuh yang maksimal di keluarga,” ungkapnya.

 

Program Konvergensi: Semua OPD Terlibat

 

Ia menjelaskan bahwa percepatan penurunan stunting dilakukan melalui aksi konvergensi, yaitu seluruh OPD terkait ikut berperan sesuai bidang masing-masing.

 

“Bukan hanya kesehatan. Ada Dinas PU Perkim, Dinas Lingkungan Hidup, Capil, Pertanian, Perikanan, hingga penyediaan air bersih. Semua mendukung percepatan penurunan stunting,” jelasnya.

 

Pelayanan KB juga menjadi unsur penting dalam mencegah stunting. Menurutnya, perencanaan jumlah anak dan jarak kehamilan sangat berpengaruh pada kualitas tumbuh kembang.

 

“Dengan KB yang baik, kita bisa menjaga jarak kelahiran sehingga anak mendapat nutrisi yang memadai. Ini berpengaruh besar terhadap pencegahan stunting,” kata Emalia.

 

Penguatan Kampung KB

 

Selain itu, penghargaan terhadap Kampung KB juga menjadi bagian penting dari evaluasi. Kampung KB dinilai sebagai wadah keluarga berkualitas yang melibatkan seluruh stakeholder hingga tingkat desa.

 

“Harapannya, hasil rapat hari ini segera ditindaklanjuti hingga tingkat kecamatan dan desa. Karena pencegahan stunting bermula dari keluarga,” tegasnya.

 

Peran Besar PKK

 

Dalam kesempatan tersebut, Emalia turut menghadirkan Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuasin. Ia menyebut PKK memiliki peran strategis karena banyak program yang menyentuh langsung pola asuh anak di rumah.

 

“PKK memiliki banyak kegiatan yang relevan dengan pencegahan stunting. Karena itu mereka menjadi mitra penting dalam upaya ini,” tambahnya.

 

Komitmen Bersama

 

Melalui rapat koordinasi ini, Pemkab Banyuasin berharap seluruh sektor bergerak lebih cepat dan terarah dalam menurunkan angka stunting, serta memastikan kualitas hidup anak-anak Banyuasin meningkat dari tahun ke tahun.

 

“Stunting harus dicegah mulai dari keluarga. Dengan kerja maksimal seluruh pihak, kita yakin angka stunting Banyuasin bisa terus ditekan,” pungkas Emalia.(Hari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *