Lensanews.id | LEBAK, BANTEN
Para petani di Desa Mekarsari, Kecamatan Cihara , Kabupaten-Banten, kini tengah menghadapi tantangan serius yang mengancam hasil panen mereka, serangan masif hama burung pipit. Rabu (03/12/2025)
Serangan ini terjadi saat tanaman padi memasuki fase berbuah, periode krusial penentu keberhasilan panen. Menurut laporan dari petani setempat, burung pipit menyerbu lahan persawahan setiap pagi, mematuk dan memakan bulir-bulir padi.
Kewajiban Menunggu Setiap Pagi
Salah satu petani, Duriah menyampaikan keluhannya. “Setiap hari kami harus meluangkan waktu ekstra, mulai dari matahari terbit, untuk menunggu dan mengusir burung-burung ini. Kalau tidak dijaga, dalam waktu sebentar saja, kerugian yang kami derita bisa sangat besar,” ujarnya.
Aktivitas ini bukan hanya menguras tenaga, tetapi juga menyita waktu produktif petani yang seharusnya bisa digunakan untuk mengurus hal lain di sawah atau keluarga.
Para petani Mekarsari kini menggunakan berbagai cara tradisional, mulai dari memasang jaring, membuat orang-orangan sawah, hingga memukul kaleng dan bambu, untuk mencoba meminimalisir kerusakan.
Serangan hama ini diperkirakan dapat menurunkan hasil panen hingga 20 persen dari potensi normal jika tidak segera dikendalikan. Penurunan hasil panen ini tentu akan berdampak langsung pada pendapatan petani dan stabilitas ekonomi masyarakat desa.
“Kami sangat berharap ada solusi atau bantuan dari pemerintah daerah, khususnya dari Dinas Pertanian, untuk mengatasi masalah hama burung pipit ini,” kata Mamat petani warga Desa Mekarsari saat menunggu padinya.
Lebih lanjut Ia mengatakan,para petani khususnya Petani di Desa Mekarsari metode pengendalian hama saat di musim tanam seperti saat ini sangat di butuhkan dari Dinas terkait.
“Kami membutuhkan metode pengendalian hama yang lebih efektif dan berkelanjutan, bukan hanya mengandalkan jaga manual setiap pagi.” pungkas Mamat.
(Dhee)












