lensanews.id ✓ LEBAK
Konser the Virgin yang dilakukan di Alun-Alun Malingping menuai Pro dan Kontra, sejumlah Aktivis Lebak Selatan yang berhimpun dalam Laskar Pasundan Indonesia (LPI) telah menyiapkan massa untuk memblokade kegiatan yang dinilai hanya akan membawa mudharat nya dibandingkan dengan kebanyakan Maslahat.
“Kita sudah Final! Surat Aksi sudah Kita layangkan kepada Aparat Kepolisian sebagai bagian dari SOP pemberitahuan. Kami, Laskar Pasundan Indonesia memprotes aktivitas tersebut yang tidak banyak manfaatnya dibandingkan dengan aktivitas lain yang berkaitan dengan tahapan Pemilu,” tegasnya.
Menurutnya, Kegiatan yang digelar satu hari akan membawa dampak buruk bagi lingkungan.
“Sampah tercecer, Animo tinggi membuat sebagian besar masyarakat lebih Hedon dan tentu yang paling mungkin ialah soal insfratruktur Fasum dan Fasos yang tidak terjamin keamanannya!” ungkap Rohmat Ketua LPI kepada wartawan. Kamis .(22/8/2024)
Dalam pernyataan nya yang disampaikan kepada media Rohmat telah melakukan konsolidasi baik di internal maupun diluar LPI untuk meningkatkan Kuantitas BLOKADE.
“Kami gandeng Forum Warga Bersatu Banten yang notabene nya miliki cukup besar pengaruhnya di Banten dan di Lebak Selatan sendiri para Pengurus Ormas yang tergabung dalam Forwatu Banten cukup besar!,” pungkas Rohmat.
Sementara Arwan mengkonfirmasi kesiapannya untuk hadir dan membersamai masyarakat Malingping untuk melakukan Blokade.
Kehadiran Forwatu Banten bukan tanpa alasan,
“Kami hadir atas analisa Kami soal kegiatan yang hanya menghamburkan Dana Rakyat dengan tidak ada Output yang dihasilkan. Apa Outputnya? Masyarakat lebih tahu soal waktu Mencoblos? Bukan begitu caranya sosialisasi tidak hanya dilakukan dengan Treatment Gebyar bisa dengan cara lain apalagi Soal Pilgub dan Pilbup lebih populer dibanding berita lain. Belum tentu juga setelah masyarakat tahu waktu Mencoblos datang ke TPS? Dana dihamburkan, Euforia yang tak mendidik akan berakibat pada penurunan kualitas memilih,” imbuhnya.
Diahir wawwancaraya menyampaikan,
“Kami Forwatu Banten tidak percaya jika tak ada ‘main’ soal pelaksanaan kegiatan. Pasti ada yang dimainkan terlepas ini hanya dugaan. Maka Kami minta KPU transparan soal Anggaran yang digelontorkan agar Publik tahu dan Trust.” papar Presidium FORWATU BANTEN.
(Dra)