LEBAK | lensanews.id
Dinamika internal organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Lebak mencapai titik krusial. Melalui Konferensi Cabang Luar Biasa (Konfercablub) yang digelar pada Minggu (14/9/2025), empat komisariat definitif GMNI di Kabupaten Lebak sepakat menurunkan Ruswana dari jabatannya sebagai Ketua DPC GMNI Lebak.
Konfercablub ini lahir dari keresahan kader atas kepemimpinan Ruswana yang dinilai telah menciderai nilai independensi organisasi serta terlalu pragmatis dalam menjalankan roda gerakan. Bagi mayoritas kader, sikap tersebut dianggap bertentangan dengan karakter kader Soekarnois dan cita-cita perjuangan GMNI yang berakar pada Revolusi 17 Agustus 1945.
“Konfercablub ini hasil dari proses komunikasi lintas komisariat. Kepemimpinan Ruswana harus diakhiri karena gerakannya pragmatis dan tidak mencerminkan marwah kader Soekarnois,” tegas Daniel, Sekretaris Komisariat FKIP USBR.
Nada serupa disampaikan Maulana, Ketua DPK GMNI Manajemen Unilam. Ia menilai keresahan kader selama ini telah mencapai puncaknya hingga mendorong lahirnya gerakan konfercablub.
“Keresahan kader terakumulasi dan tidak bisa lagi dibiarkan. Bahkan Ruswana sendiri sudah mengakui kesalahannya dalam menjalankan organisasi. Jika ikan busuk mulai dari kepalanya, maka hari ini kami harus mengambil sikap,” ujarnya.
Selain itu, momentum konfercablub juga disebut sebagai bagian dari konsolidasi GMNI dalam menyambut penerimaan mahasiswa baru di berbagai kampus di Lebak. Sarinah Puput, salah satu kader aktif, menegaskan bahwa GMNI harus tetap teguh pada ideologi marhaenisme.
“Konfercablub ini bagian dari menjaga rumah gerakan kami. Ideologi bukan industri politik. Setelah ini, fokus kami adalah penjaringan anggota baru, khususnya di kampus-kampus seperti Akuntansi Unilam,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPK GMNI Fisip USBR, Jatna Sihab, menilai konfercablub menjadi momentum penting bagi GMNI Lebak untuk melakukan pembenahan organisasi.
“Kami ke depan akan fokus pada kaderisasi. Tema Rediscovery of Our Movement dalam konfercablub ini sangat relevan dengan kondisi GMNI hari ini,” katanya.
Hasil konfercablub yang dihadiri oleh empat komisariat se-Lebak tersebut akhirnya menetapkan Musail Waedurat sebagai Ketua DPC GMNI Lebak yang baru. Pemilihan dilakukan melalui mekanisme organisasi secara sah dan demokratis.
Dengan terpilihnya Musail, diharapkan arah gerakan GMNI Lebak kembali teguh pada jalur ideologis yang berlandaskan marhaenisme dan perjuangan kerakyatan.
Konfercablub ini bukan hanya menandai akhir kepemimpinan Ruswana, tetapi juga menjadi titik awal pembaruan organisasi mahasiswa nasionalis Soekarnois di Kabupaten Lebak.
(Dhee)