BANTENLEBAKPEMERINTAH DESA

Jembatan Vital Penghubung Dua Desa di Lebak Nyaris Putus, Warga Harap Respon Cepat Pemerintah

89
×

Jembatan Vital Penghubung Dua Desa di Lebak Nyaris Putus, Warga Harap Respon Cepat Pemerintah

Sebarkan artikel ini

Lensanews.id | LEBAK, BANTEN 

Jembatan yang menjadi akses vital penghubung antara Desa Mekarsari, Kecamatan Cihara, dengan Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, di Kabupaten Lebak, Banten, berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan dan nyaris ambruk.

 

Kondisi ini menimbulkan keresahan serius di kalangan masyarakat setempat, yang sangat bergantung pada jalur tersebut untuk aktivitas sehari-hari,kondisi jembatan yang mengancam keselamatan.

 

Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan kerusakan parah pada infrastruktur jembatan. Beton jembatan terlihat melengkung, dan material kayu yang digunakan untuk penambalan darurat sudah lapuk dimakan usia.

 

Warga setempat mengungkapkan kekhawatiran mereka setiap kali melintasi jembatan. “Kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan saat kita melintas, apalagi jalan tersebut salah satu akses vital warga setempat,” ujar Ridwan Barkowi, seorang warga Desa Cimandiri.

 

Rusaknya jembatan ini tidak hanya menghambat mobilitas, tetapi juga mengancam keselamatan para warga sekitar yang sering dilalui melakukan rutinitas sehari-hari, ekonomi, pendidikan,dan pertanian.

 

Menyikapi kondisi darurat ini, warga setempat melalui perwakilan mereka secara lantang berharap adanya tindakan cepat dan nyata dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi Banten.

 

“Perbaikan jembatan penghubung antar dua desa ini sangat dibutuhkan segera untuk mencegah putusnya akses antar desa dan menghindari kecelakaan warga sekitar saat melintas,yang bisa saja mengakibatkan korban,” ungkap Joni salah satu tokoh masyarakat Desa Mekarsari.

 

Ia juga menegaskan,jangan sampai menunggu jembatan penghubung antar dua Desa putus dan ada korban, pemerintah harus cepat tanggap dengan waktu cukup lama masyarakat menunggu dan berharap perbaikan jembatan tersebut.

 

“Apa harus ambruk dulu,dan putus akses vital warga untuk melakukan kegiatan sehari-hari,apa harus ada korban kecelakaan dulu baru pemerintah peduli dengan kondisi jembatan tersebut,” cetusnya.

 

Ditempat terpisah,Pemerintah Desa Mekarsari Hendayana,membenarkan bahwa masalah ini sudah berulang kali diupayakan pengajuan perbaikan,mulai Musrenbang tingkat kecamatan hingga diajukan melalui jalur aspirasi dewan.

 

“Sudah sering kita lakukan pengajuan perbaikan atau pembangunan jembatan penghubung antar Desa,di Musrembang tingkat kecamatan bahkan pernah pengajuan lewat aspirasi Dewan,untuk dianggarkan lewat dana Desa biayanya cukup besar untuk pembangunan jembatan tersebut,” jelasnya.

 

Masyarakat mendesak agar instansi terkait segera turun tangan dan memprioritaskan perbaikan jembatan demi menjamin kelancaran aktivitas dan keselamatan warga,mengingat jembatan tersebut adalah urat nadi perekonomian, pendidikan dan sosial dua desa.

 

(Dhee)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *