MAKASSAR ✓ lensanews.id
Operasi Zebra Pallawa 2024 resmi dimulai pada Senin, 14 Oktober 2024, dengan sosialisasi yang dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol. Mokhamad Ngajib SIK, dan Direktur Lalu Lintas Polda Sulsel, Kombes Pol. Karsiman. Kegiatan ini berlangsung di area Fly Over Jalan AP Pettarani, Makassar, sebagai langkah awal operasi besar yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berkendara.
Dalam operasi ini, polisi tidak hanya melakukan sosialisasi, tetapi juga membagikan helm gratis kepada pengendara sepeda motor yang melintas. Langkah ini diambil untuk mendorong masyarakat agar lebih patuh terhadap aturan lalu lintas, terutama terkait penggunaan helm berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia). Selain itu, petugas juga memberikan himbauan langsung agar pengendara mematuhi rambu lalu lintas dan menjaga keselamatan saat berkendara di jalan raya.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol. Mokhamad Ngajib SIK, menegaskan bahwa Operasi Zebra Pallawa 2024 bertujuan menekan angka pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan. “Kami berharap masyarakat semakin sadar bahwa keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama. Lewat operasi ini, kami ingin meningkatkan kepatuhan dan kesadaran masyarakat,” ujarnya.
Antusiasme warga terlihat dari respons positif mereka terhadap pembagian helm dan kegiatan sosialisasi. Banyak pengendara yang mengapresiasi langkah polisi dalam mendukung keselamatan berlalu lintas. Operasi Zebra Pallawa 2024 akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan, dengan fokus penindakan pada pelanggaran seperti tidak menggunakan helm, melanggar rambu lalu lintas, hingga berkendara dengan kecepatan berlebih.
Kasatlantas Polrestabes Makassar, Kompol Mamat Rahmat, menjelaskan bahwa pada hari pertama operasi ini, pihaknya mengutamakan edukasi dengan membagikan helm kepada pengendara yang kedapatan tidak memakai helm atau helm yang digunakan sudah rusak. “Kami ingin mengedukasi pengendara, terutama sepeda motor, agar menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm SNI. Selain itu, pengendara mobil juga diingatkan pentingnya menggunakan sabuk pengaman,” ungkapnya.
Kompol Mamat juga menambahkan bahwa pada hari pertama, pihaknya lebih berfokus pada edukasi daripada penegakan hukum. “Sebanyak 128 personel dari berbagai satuan gabungan, termasuk Lantas, Intel, dan Sabhara, dikerahkan dalam operasi ini. Kami tidak melakukan razia stasioner, tetapi lebih kepada sosialisasi dan edukasi di berbagai titik. Penegakan hukum dilakukan melalui ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) dan patroli mobile hunting,” jelasnya.
Dalam operasi ini, polisi mengutamakan teguran bagi pelanggar ringan, seperti parkir sembarangan, dan penindakan manual akan dilakukan jika ditemukan pelanggaran kasat mata. “Hari ini kami fokus pada edukasi. Penilangan mungkin akan diterapkan dalam beberapa hari ke depan,” pungkas Kompol Mamat.
Lp, Hendra