BANTENKESEHATANLEBAK

Diduga Terkena DBD, Tiga Anak Terbaring Lemas di Puskesmas Panggarangan

13
×

Diduga Terkena DBD, Tiga Anak Terbaring Lemas di Puskesmas Panggarangan

Sebarkan artikel ini

Lensanews.id | LEBAK, BANTEN

Tiga orang anak dari Kampung Cipurun, Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, saat ini masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Panggarangan.

Ketiganya diduga positif terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hingga Selasa (25/11/2025), ketiga anak tersebut masih terbaring lemas dan tak berdaya.

Kronologi dan Diagnosis DBD
Menurut keterangan ibu dari salah satu pasien, Agus (nama samaran), ia memutuskan membawa anaknya ke Puskesmas setelah Agus mengalami panas dingin tinggi

“Sebelumnya, badan anak saya, Agus, panas dingin. Karena kami khawatir, akhirnya kami bawa ke Puskesmas. Petugas langsung menanganinya,” ujar ibu Agus kepada wartawan.

Awalnya, dokter belum dapat memastikan penyakitnya dan harus menunggu hasil laboratorium. Seiring berjalannya waktu, petugas medis menyatakan bahwa Agus positif terjangkit DBD dan harus menjalani rawat inap.

Agus sempat dirawat selama tiga hari tiga malam dan diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik. Namun, tak lama berselang, Agus harus dilarikan kembali ke Puskesmas karena panasnya kambuh lagi.

“Entah apa yang dimakan, anak kami dibawa lagi karena panasnya kumat lagi. Padahal anak saya seharusnya mengikuti ujian di sekolah MTS Cisiih, tapi kami terpaksa meminta izin,” tambahnya.

Mengenai pelayanan, ia mengapresiasi pihak Puskesmas. “Alhamdulillah, penanganan petugas Puskesmas ramah tamah dan gercep (gerak cepat),” jelasnya.

Permintaan Fogging dari Tokoh Masyarakat. Salah satu tokoh masyarakat Kampung Cipurun sekaligus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Situregen, Bapak Baehaki, membenarkan bahwa sudah ada tiga anak dari kampung tersebut yang dirawat akibat positif DBD.

Ketiga anak yang dirawat adalah:
Rena, siswi MI Cipurun.
Tatang, siswa MTS Cisiih.
Agus, siswa MTS Cisiih.
Tatang dan Agus, yang merupakan siswa MTS Cisiih, terpaksa menunda jadwal ujian karena harus menjalani perawatan.

Baehaki berharap agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak segera mengambil tindakan pencegahan sebelum jatuh korban jiwa.

“Saya berharap pihak Dinkes segera adakan pencegahan berupa fogging atau yang lainnya. Jangan menunggu ada korban jiwa akibat DBD,” tegas Baehaki.

Ia sekali lagi meminta atas nama masyarakat agar Dinkes segera meninjau Kampung Cipurun untuk melakukan pencegahan dan penanganan agar tidak ada lagi warganya yang terjangkit Demam Berdarah.

(Dhee)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *