LEBAK ✓ lensanews.id
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak kembali melakukan Pelatihan petugas pendataan Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Susenas MSBP) 2024 Di hotel Swarna Inn di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak. Jum’at (06/09/2024)
Menarik Dibaca. . .
Pelaksanaan pelatihan petugas di mulai dari 4-6 September,setelah melakukan Pelatihan secara Mandiri 2-3 September 2024,yang di ikuti 21 Petugas lapangan 11 Petugas pemeriksa dan 3 Operator entry dan dibimbing oleh 2 Instruktur Nasional (Innas) dari BPS kabupaten Lebak.
Dalam sambutannya Kepala BPS kabupaten Lebak Eka Yulyani sekaligus membuka acara pelatihan Petugas Mengatakan.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan petugas dalam melaksanakan Survei Sosial Ekonomi Nasional Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Susenas MSBP) Dan adanya pelatihan ini, diharapkan dapat membantu petugas dalam mengatasi tantangan di lapangan dan menghasilkan data berkualitas serta dapat diandalkan untuk analisis dan pembuatan kebijakan,” terangnya.
Eka Yulyani juga menjelaskan, Susenas MSBP 2024 akan menghasilkan data/ informasi terkait pengeluaran untuk menghitung tingkat kemiskinan pada level provinsi dan nasional.
“Hasil dari pendataan Susenas MSBP ini,akan menghasilkan indikator tingkat kemiskinan, sosial budaya dan pendidikan dan secara umum Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) menjadi sandaran utama untuk memenuhi kebutuhan pemerintah dalam mengimplementasikan pembangunan nasional agar sejalan dengan tujuan pembangunan nasional (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) TPB/Sustainable Development Goals(SDGs).” jelasnya.
Di tempat terpisah Ai Budiman sebagai Instruktur Nasional sekaligus sebagai Penanggungjawab teknis kegiatan Susenas MSBP BPS kabupaten Lebak menambahkan,
“Sebagai mother of survey , survei ini menghasilka berbagai indikator pendukung agenda program Nawacita dan program prioritas RPJMN 2020-2024 diantaranya yaitu meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing, capaian revolusi mental dan pembangunan kebudayaan,” pungkasnya.
(Dhee)
