Lensanews.id | LEBAK, BANTEN
Lebak, Banten– Gerakan Pemuda Rasional (GPR) mendesak keras Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak untuk menjalankan fungsi pengawasan (Tupoksi) mereka dan menyoroti kerusakan ekstrem pada Ruas Jalan Kabupaten di Desa Cikaret, Kecamatan Cigemblong.
Puncaknya, GPR secara terbuka menantang Bupati Lebak untuk segera turun dan menyaksikan langsung kondisi jalan yang dinilai memalukan di tengah jargon pembangunan daerah.
Tuntutan ini dilayangkan oleh Robi Nurjaman (26), Bendahara Umum GPR, dalam aksi mereka pada Senin, 1 Desember 2025. Robi mendesak agar perbaikan jalan ini menjadi prioritas utama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026.
Menggugat Janji “Lebak Ruhay”: Jalan Ancur, Apa Definisinya?
Robi Nurjaman menyoroti janji pembangunan yang selama ini digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, khususnya jargon “Lebak Ruhay” (asumsi: maju, sejahtera, atau indah).
Menurutnya, jargon tersebut kontradiktif dengan realitas infrastruktur di lapangan.
“Kami meminta DPRD Lebak sebagai wakil rakyat agar bekerja. Kami menagih janji Bupati Lebak yang katanya ‘Ruhay’, tapi faktanya jalan-jalan masih ‘Ancur’. Apa definisi ‘Ruhay’ jika kondisi Lebak masih terdapat banyak jalan rusak parah?” tegas Robi dengan nada keras.
Alun-Alun dan Rumdin vs Kepentingan Rakyat
Selain menyoroti janji yang tidak terealisasi, GPR juga menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap alokasi anggaran pembangunan di tahun sebelumnya. Robi menilai ada ketidakpedulian terhadap urgensi kebutuhan masyarakat umum, terbukti dari prioritas belanja yang dipilih.
“Saya menilai DPRD Lebak tidak berfungsi sebagaimana mestinya sebagai Wakil Rakyat. Kami menyaksikan ketimpangan kesejahteraan akibat buruknya infrastruktur.
Di satu sisi, banyak jalan masih rusak berat, tapi Bupati justru memprioritaskan pembangunan Alun-alun dan renovasi Rumah Dinas dengan anggaran yang cukup besar,” kritiknya.
Menurut GPR, pembangunan harusnya dimulai dari pemenuhan kebutuhan dasar infrastruktur yang mendukung mobilitas dan ekonomi rakyat, bukan proyek-proyek yang bersifat prestige semata.
Tantangan Terbuka untuk Bupati Lebak: Buktikan Sikap Pro-Rakyat
Sebagai penutup, GPR menyampaikan tantangan terbuka kepada pimpinan tertinggi di Kabupaten Lebak untuk membuktikan komitmennya sebagai pemimpin yang pro-rakyat
“Saya menilai Bupati Lebak tidak mencerminkan pemimpin yang Pro Rakyat. Karena itu, kami menantang sekaligus mengundang Bupati Lebak untuk turun langsung dan melihat kondisi Jalan Cigemblong yang rusak berat ini,” tutup Robi.
“Jika Bupati Lebak benar-benar seorang pemimpin yang Amanah dan Pro Rakyat, kami tunggu kehadirannya di lokasi kerusakan,” pungkasnya. (Dhee)












