lensanews.id | KOTA BANJAR
Tempat wisata malam masyakat kota Banjar Bertajuk “Banjar Night Market Festival”. Pada (04/08/2024) Senin Malam.
Dalam wisata malam menyediakan berbagai jenis permainan hiburan seperti kora-kora, ombak banyu, kincir, dan trampolin menutup area taman kota yang biasa digunakan olahraga oleh warga.
Dalam acara wisata malam pun sederet tenda UMKM turut menyajikan beragam dagangan termasuk hiburan berbagai jenis aliran di suguhkan, untuk wisata malam warga lebih mengenalnya dengan sebutan “Pasar Malam”.
Area wisata malam, pasar malam biasa nya di buka selepas petang, arena pasar malam nyaris tidak pernah surut pengunjung dari berbagai kalangan.
Mulai dari “ngabebenjokeun” anak sampai sekedar nongkrong dan wisata kuliner. Tua, muda, pria dan wanita tumpah ruah di arena Tamkot.
Setelah kurang lebih sebulan lamanya area pasar malam banjar di buka, Minggu malam (4/8/)
Wisata malam atau pasar malam resmi di tutup, dalam acara penutupan yang resmi ditutup di tandai dengan santunan kepada anak Yatim Piatu.
Acara tersebut di tutup langsung oleh Pembinan UMKM kota Banjar yang juga merupakan Bacalon Wali kota Banjar Nana Suryana.
Hadir dalam penutupan pasar malam tersebut Kadis DKUKMP yang di wakili oleh Sekdis Neneng Widyastuti, Kadis Satpol PP kota Banjar yang di wakili Dede Suryana, Kadis Lingkunga Hidup dan Kebersihan DLH yang di waliki Kasi Kebersihan Ludi , Ketua Jabar Bergerak Jabar Bergerak Ari Fatirohman.
Dalam acara tersebut pihak penyelenggara menyebut, perputaran uang selama satu bulan pasar malam beroperasi mencapai nilai fantastis yakni Rp.500 juta.
Lintas profesi pun bancakan berebut untung dari kehadiran pasar malam.
“Sejak dibuka sampai Minggu malam ini terjadi perputaran uang mencapai Rp.500 juta,” tutur penyelenggara, Wawan kepada awak media.
Menurut nya sebagian warga antusias terhadap kehadiran pasar malam, mengingat kota terletak di ujung selatan Jabar itu, dirasa minim sarana dan asesoris hiburan.
Salah satu tokoh masyarakat mengaku, keberadaan pasar malam dinilai menguntungkan banyak pihak terutama pelaku UMKM.
“Saya senang melihat pasar malam digelar, semua pihak bisa menikmati kehadirannya dan membawa untung terutama bagi pelaku UMKM,” ucap Nana Suryana yang merupakan tokoh atau pembina UMKM kota Banjar.
Nana melanjutkan, Kota Banjar merupakan kota dengan keterbatasan aksesoris kota sehingga kegiatan hiburan selalu diburu masyarakat. Bahkan UMKM di pasar malam dikabarkan dapat meraup untung hingga Rp.300 ribu per malam bagi para pelaku UMKM.
“Saya berharap sarana dan asesoris kota bisa diciptakan agar Kota Banjar bisa menjadi kota wisata alternatif bila kawasan pantai Pangandaran sudah penuh,” lanjut Nana.
Nana sebagai tokoh sentral mengaku dirinya optimis Kota Banjar sendiri bisa bersaing dengan kota wisata lain, dengan dan penyajian yang biasa menjadi daya tarik pengunjung.
“Kita jangan menangis karena tidak punya pantai atau candi, kita juga jangan merengek minta gunung, Kota Banjar bisa maju kalau semua elemen bersatu menciptakan kalender kegiatan mulai dari even olahraga hingga seni dan budaya,” tandas Nana.
Sementara menurut Sekeretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjar, Neneng Widyawati mengaku, pasar malam ini sanagt memberi dampak positif.
Bagi para pelaku usaha UMKM dalam meraih untung. Neneng menyebut, Bahwa kegiatan serupa kedepan nya akan diupayakan agar bisa atau di agendakan sehingga digelar secara rutin dan bergiliran di setiap kecamatan.
“Pelaku UMKM banyak yang untung dan saya rasa kegiatan serupa bisa digelar di setiap kecamatan secara rutin, ya minimal dalam sebulan tuh ada lah kegiatan seperti ini,” ujar Neneng.
Penutupan gelaran Pasar malam memberikan kesan yang sangat mendalam dan juga harapan bagi para pelaku usaha Karena kegiatan pasar malam ini memberikan dampak yang sangat bermanfaat bagi pelaku usaha khusus nya UMKM umum nya warga masyarat kota Banjar yang haus akan hiburan. (Johan)