lensanews.id | JENEPONTO
Pemerintah Kabupaten Jeneponto melalui Dinas Kesehatan bersama UPT RSKD IBU dan Anak Pertiwi Provinsi Sulsel Mengelar Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dan Pemberian Makanan Tambahan Bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Penderita Stunting.
Pertemuan itu digelar di Aula Kantor Desa Karelayu Kecamatan Tamalatea dengan menghadiri Puluhan Ibu Hamil dan Anak Balita Penderita Stunting, Senin (10/6/2024).
Antusias para ibu hamil dan anak penderita Stunting di berikan makanan tambahan dan pemeriksaan kesehatan balita di Paud Desa.
Pj Bupati Jeneponto Junaedi Bakri mengatakan, terlebih dahulu mengucapkan terima kasih kepada pihak Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi yang telah berpatisipasi terhadap Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Jeneponto dengan memberikan interensi Gizi selama 3 (tiga) bulan pada Ibu Hamil KEK sebanyak 48 orang dan Balita Gizi Kurang dan Stunting sebanyak 50 orang yang tersebar di 12 Desa/Kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Tamalatea.
“Tentunya, kami sangat berterima kasih atas bantuan partisipasinya memberikan perhatian dalam rangka intervensi gizi penurunan Stunting di Jeneponto,” ujarnya.
Tak kala penting, berdasarkan Perpres 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, intervensi gizi spesifik, yakni intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Intervensi gizi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk penurunan kecepatan stunting, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.
“Maka dari itu, untuk bersama sama menurunkan angka stunting bukan hanya dinas kesehatan,apalagi kita di bantu pihak UPT RUPT RSKD IBU dan Anak Pertiwi Provinsi Sulsel, sehingga OPD terkaitlah peran orang tua yang ikut serta dalam penurunan stunting,” ungkapnya.
Sehingga, Kata PJ Bupati Jeneponto, Melalui Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di 598 posyandu melakukan Penimbangan, Pengukuran, Intervensi gizi, Pencatatan dan edukasi serentak yang pelaksanaannya disesuaikan dengan Jadwal Posyandu desa/kelurahan di bulan Juni ini.
Kegiatan ini yang nantinya diharapkan dapat dilaksanakan bukan hanya disektor kesehatan saja tetapi juga disektor lain yang terkait dengan Pencegahan stunting melalui aksi Konvergensi kita semua sepakat bersatu padu dengan aksi nyata hingga tingkat keluarga yang kita butuhkan untuk mencegah stunting,” Harap Junaedi
Sementara, Direktur RSKD IBu dan Anak Pertiwi dr. rivayanti Nawawi, menyampaikan dalam sambutanya, bahwa sebagai penanggung jawab dalam kegiatan intervensi Gizi Di Desa Karelayu. Upaya kitalg disini bersama sama menurunkan angka stunting di Jeneponto dengan melakukan berbagai hal.
“Saya kesini tak sendiri, tapi saya pun membawah beberapa dokter, yakni Dokter kandungan dan petugas gizi tak hanya itu juga dengan petugas terkait dengan stunting,” paparnya dalam sambutanya.
Tentunya dengan arahan dan respon baik dari bapak bupati, sehingga kegiatan ini akan terlaksana dengan baik. Ini juga merupakan program prioritas Nasional dari Bapak Presiden.
“Tentunya dengan tugas kami di Jeneponto sebagai lokus penaganan stunting di desa Karelayu Tamalatea,” pungkas dr.dr. rivayanti Nawawi.*
(Firman)