lensanews.id | PALEMBANG, SUMATRA SELATAN
Pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Bagian Tata Pemerintahan menghadiri Rapat Pertemuan Koperasi Tunas Mekar Sari Jaya (TMSJ) dan PT. Tunas Baru Lampung (TNL) yang difasilitasi oleh Dinas Koperindag-UKM di Hotel Amaris Palembang, Jumat (07/11).
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari agenda mediasi sebelumnya terkait penyelesaian persoalan koperasi dengan pihak perusahaan, terutama mengenai klaim pengembalian kelebihan pemungutan fee manajemen 5% serta pembahasan perpanjangan kerja sama antara koperasi plasma dan inti.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Banyuasin Pujianto menyampaikan bahwa pemerintah hadir sebagai fasilitator agar proses komunikasi antara koperasi dan pihak perusahaan berjalan transparan dan solutif.
“Hari ini, sesuai dengan undangan Bupati, kami melaksanakan rapat lanjutan mediasi antara Koperasi TMSJ dan PT. TNL. Namun pihak perusahaan belum dapat hadir karena ada urusan internal yang tidak dapat ditinggalkan. Mereka telah bersurat secara resmi untuk meminta penundaan,” ujar Pujianto.
“Titik terang memang belum ada, karena kita masih menunggu tanggapan dan evaluasi dari pihak perusahaan terhadap angka-angka klaim yang sudah disampaikan oleh pihak koperasi pada rapat sebelumnya di Hotel Wyndham, tanggal 17 Oktober lalu,” tambahnya.
Pujianto menegaskan bahwa Pemkab Banyuasin tetap berkomitmen mendampingi proses penyelesaian ini secara berkelanjutan agar tercapai keadilan bagi kedua pihak.
Sementara itu, Ketua Koperasi Tunas Mekar Sari Jaya, Sujianto, menyayangkan ketidakhadiran pihak perusahaan pada rapat kali ini. Namun ia tetap berharap dialog akan dilanjutkan dalam waktu dekat.
Kami berharap rapat berikutnya bisa dijadwalkan pada bulan Desember. Harapan kami tentu pihak perusahaan dapat hadir, sehingga pembahasan draft SPK baru bisa segera disepakati. SPK lama sudah berakhir sejak tahun 2021, dan kami ingin pembaruan yang lebih adil serta menyejahterakan seluruh anggota koperasi maupun mitra kami di PT. TNL,” jelasnya.
Koperasi TMSJ sendiri telah berdiri sejak tahun 2005 dengan jumlah anggota aktif mencapai sekitar 700 orang. Melalui forum ini, koperasi berharap terciptanya kemitraan yang setara, transparan, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan bersama.
Rapat yang berlangsung kondusif tersebut menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuasin dalam mendukung sinergi antara pelaku usaha dan koperasi rakyat sebagai motor penggerak ekonomi daerah. (Hari)












