MUARA ENIM_SUMATRA SELATAN | lensanews.id
Muara Enim, Sumatera Selatan — PINUS Sumatera Selatan bersama PUPUK Surabaya, Ford Foundation, dan Kementerian Dalam Negeri menggelar Pelatihan GEDSI (Gender Equality and Social Inclusion), komunikasi, serta quality control produk hasil hutan bagi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Perempuan di Desa Sri Tanjung, Kecamatan Semende Darat Tengah, Kabupaten Muara Enim.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 27 Oktober 2025, pukul 09.00–16.00 WIB ini diikuti oleh anggota KUPS Perempuan, perangkat desa, serta KUPS Perempuan dari Kecamatan Semende Darat Laut, Semende Darat Ulu dan Semende Darat Tengah. Pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas perempuan dalam mengelola usaha hasil hutan, meningkatkan pemahaman tentang kesetaraan gender, kemampuan komunikasi pemasaran, serta memastikan kualitas produk unggulan seperti kopi agar mampu bersaing di pasar.
Acara dibuka oleh Sekretaris Desa Sri Tanjung, Bapak Samriwansa. “Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Semoga KUPS Perempuan di Semende Raya ini dapat terus maju dan mengembangkan usahanya”.
Sedangkan Tri Fitriani Program Manajer Pinus Sumsel berharap bahwa “Ibu-ibu KUPS mampu memahami semua materi yang disampaikan oleh seluruh narasumber dan dapat diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari. Baik memahami kesetaraan gender, meningkatkan komunikasi untuk pemasaran dan bagaimana ibu-ibu KUPS dalam melakukan quality control dalam pengelolaan kopi agar lebih baik lagi”.
Direktur PINUS Sumsel Yunita Sari menyampaikan bahwa pelatihan GEDSI penting untuk memperkuat pemahaman kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam perhutanan sosial.
“Perempuan memiliki peran strategis dalam rantai nilai ekonomi hutan. Mereka bukan hanya pekerja, tapi juga pengambil keputusan dan penggerak ekonomi keluarga,” ujarnya.
Selain materi tentang GEDSI, peserta juga mendapatkan pembekalan tentang teknik komunikasi dan identitas merek dari Iyan Muhazan, owner Agam Pisan Coffee and Roaster Palembang, “untuk membangun citra usaha diperlukan komunikasi yang kuat dan identitas merek yang khas”
Robby Anugrah Putra, owner WD Coffee and Roastery Muara Enim mengatakan “untuk menjaga kualitas produk, diperlukan komitment yang kuat untuk melakukan pengelolaan kopi supaya menghasilkan kualitas yang baik dan selalu konsistensi menjalankannya”.
Melalui kegiatan ini, PINUS Sumsel berharap perempuan di kawasan hutan semakin berdaya dalam pengambilan keputusan dan mampu memperkuat posisi mereka dalam rantai ekonomi hutan yang berkelanjutan dan inklusif.
“Kami ingin perempuan di KUPS menjadi wajah baru ekonomi hijau di Sumatera Selatan,” tambah Yunita.
Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan program serupa, mendorong pengelolaan hutan yang adil, lestari, dan memberdayakan perempuan sebagai penggerak utama pembangunan. (Hari)












