PALEMBANG_SUMATRA SELATAN | lensanews.id
Rapat tindak lanjut penyelesaian pembangunan Jembatan 6 Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) digelar di Hotel Santika Premier Palembang, Kamis (23/10/2025). Pertemuan ini dihadiri Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, Ketua DPRD Sumsel Andie Dinialdi, Bupati Muba M. Toha Tohet, Sekda Muba Apriyadi Mahmud, serta Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (PUBMTR) Sumsel Ir. M. Affandi, S.T., M.Sc, IPU, ASEAN Eng.
Turut hadir pula Asosiasi Pengguna Alur di Bawah Jembatan 6 Lalan (AP6L), perwakilan dari Kepolisian, Kejaksaan, dan instansi terkait, serta perwakilan organisasi masyarakat di Kabupaten Muba.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Sumsel H. Herman Deru menegaskan bahwa pembangunan Jembatan 6 Lalan harus diselesaikan sebelum 31 Desember 2025.
“Namun di lapangan, progres pembangunan berjalan alot. Padahal awalnya kita optimis AP6L dan mitranya dapat melaksanakan pembangunan sesuai target,” ujarnya.
Deru menekankan bahwa pertemuan ini harus menghasilkan keputusan tegas mengenai kepastian penyelesaian proyek strategis tersebut.
“Hari ini kita sepakati, jika hingga 31 Desember 2025 dana pembangunan belum terkumpul, maka pelaksanaan pembangunan belum bisa dilanjutkan. Dan mulai 1 Januari 2026 alur lalu lintas di bawah Jembatan 6 Lalan akan ditutup,” tegasnya.
Ia juga meminta seluruh pihak, termasuk AP6L dan perusahaan yang pernah terlibat dalam insiden robohnya jembatan tersebut, untuk menunjukkan komitmen nyata dalam menyelesaikan pekerjaan.
“Kepastian pembangunan Jembatan 6 Lalan ini menyangkut kepentingan masyarakat luas. Mari kita bersepakat dan berkomitmen menjalankan pembangunan ini demi kepentingan rakyat,” ujar Deru.
Sementara itu, Bupati Muba M. Toha Tohet menegaskan bahwa pemerintah daerah menempatkan keselamatan dan aksesibilitas masyarakat sebagai prioritas utama.
“Jika sampai tanggal 31 Desember tidak ada realisasi. Sedangkan masyarakat menuntut pembangunan segera, maka saya akan berpihak kepada masyarakat,” tegasnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (PUBMTR) Sumsel, Ir. M. Affandi, menjelaskan bahwa pembangunan Jembatan 6 tetap akan dilanjutkan.
“Pendanaan masih ditunggu hingga Desember 2025. Sumber dananya berasal dari AP6L dan pihak perusahaan penabrak jembatan,” ujarnya.
Ia menambahkan, secara teknis proyek ini ditargetkan rampung pada akhir 2025, namun karena kendala tertentu, penyelesaiannya kemungkinan sedikit mundur.
“Kita tetap berharap akhir tahun ini bisa mencapai target penyelesaian sesuai rencana,” ungkapnya.
Sekda Muba Apriyadi Mahmud menyampaikan bahwa dalam rapat tersebut telah disepakati berita acara yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sumsel.
“Mulai hari ini pembangunan tetap dilanjutkan dan diberi kesempatan sampai 31 Desember 2025. Jika sampai tanggal tersebut belum selesai dan dana belum terkumpul 100 persen, maka 1 Januari 2026 alur Sungai Lalan akan ditutup,” katanya tegas.
Ia juga menegaskan, apabila ke depan terjadi insiden penabrakan jembatan lagi, maka penegakan hukum tetap akan dilakukan.
“Insya Allah dengan desain baru bentang jembatan yang kini mencapai 140 meter, risiko tertabrak bisa diminimalkan. Tapi kalaupun terjadi lagi, itu murni musibah. Yang jelas, kita berupaya maksimal agar hal itu tidak terulang,” tuturnya.
Rapat ini menghasilkan kesepakatan bersama antara pemerintah provinsi, Pemkab Muba, dan pihak-pihak terkait untuk mempercepat pembangunan serta menghindari kendala administratif dan teknis di lapangan.
Semua pihak menandatangani berita acara kesepakatan sebagai bentuk komitmen untuk menuntaskan pembangunan Jembatan 6 Lalan yang menjadi urat nadi penghubung ekonomi masyarakat di Kecamatan Lalan dan sekitarnya. (Hari)












































