LEBAK _ BANTEN | lensanews.id
Kebijakan Gubernur Banten terhadap Kepala SMAN 1 Cimarga banyak menuai kritik dari masyarakat luas. Rabu (15/10/2025)
Hal ini nampak dari komentar warganet yang menumpahkan kritik pada akun instagram (IG) Gubernur Banten @andrasoni12. Publik menilai reaksi Gubernur Banten Andra Soni terlalu cepat menonaktifkan Kepala SMAN 1 Cimarga tersebut.
Tokoh muda Lebak King Cobra kembali buka suara, menurutnya kebijakan Gubernur sudah tepat dengan menonaktifkan Dini Fitria selaku Kepala Sekolah. Namun demikian, publik harus diedukasi perbedaan antara “Nonaktif” berbeda dengan “Dipecat”. Nonaktif berarti guru yang bersangkutan tidak menjalankan tugas dan kewenangan sebagai kepala sekolah sementara waktu. Sedangkan Dipecat berarti pencabutan jabatan,tugas dan wewenang guru yang bersangkutan untuk tidak mempin dan mengelola satuan pendidikan.
Menurut King Cobra, bisa jadi kritik deras dari masyarakat kepada Gubernur Banten dikarenakan mereka menduga Nonaktif sama dengan Dipecat. Padahal setelah dinonaktifkan Kepsek tersebut bisa kembali menjabat atau dipecat.
“Kebijakan Gubernur Banten sudah tepat, hanya isu ini sudah menjadi trending topik nasional, ketika mendengar dinonaktifkan bisa jadi mereka menduga dipecat, sehingga akun IG Gubernur diserang oleh nitizen,” ujar King Cobra.
King Cobra memahami psikologis dan empati masyarakat saat ini, mereka hawatir Penonaktifan Kepala SMAN 1 Cimarga oleh Gubernur berbuntut Pemecatan. Terkait permasalahan yang dihadapi Kepala SMAN 1 Cimarga non aktif Dini Fitria, King Cobra sudah menyiapkan pengacara untuk melakukan pendampingan hukum dan membela hak-hak Kepsek tersebut baik sebagai warga negara maupun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Jasa pengacara tersebut gratis tidak dipungut biaya.
“Masalah Kepala SMAN 1 Cimarga semakin meluas pada ranah hukum, demi menjaga independensi dan supremasi hukum, saya sudah siapkan pengacara gratis untuk Ibu Kepsek,” pungkas King Cobra kepada wartawan. (ND)