LEBAK _ BANTEN | lensanews.id
Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Lebak menyampaikan sikap resmi terkait peristiwa yang terjadi di SMA Negeri 1 Cimarga, di mana seorang siswa dilaporkan mendapat tamparan dari kepala sekolah karena kedapatan merokok di lingkungan sekolah. (14/10/2025)
Melalui Ketua DPC GMNI Lebak, Bung Musail Waedurat, GMNI menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah tersebut merupakan bentuk pendidikan moral dan kedisiplinan, bukan tindakan yang dilandasi kebencian terhadap siswa, meskipun tindakan yang dilakukan oleh Kepala sekolah tersebut juga tidak dibenarkan.
“Kita harus melihat konteks peristiwa ini secara utuh. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab moral untuk mendidik siswanya agar berperilaku baik, terutama di lingkungan sekolah. Tindakan yang dilakukan adalah bentuk teguran keras dengan niat mendidik, bukan kekerasan atau kebencian,” ujar Musail Waedurat dalam keterangan resminya.
DPC GMNI Lebak juga menyayangkan langkah Pemerintah Provinsi Banten yang menonaktifkan kepala sekolah tersebut. Menurut GMNI Lebak, keputusan tersebut dinilai tergesa-gesa dan tidak mempertimbangkan aspek moral pendidikan serta kondisi sosial sekolah.
“Kami menilai keputusan penonaktifan kepala sekolah justru dapat menurunkan wibawa pendidik di mata siswa”
DPC GMNI LEBAK menduga reaksi mogok sekolah yang dilakukan para siswa, dinilai tidak Wajar, darimana keberanian itu muncul kami menduga kuat ada oknum yang mencoba memainkan peran didalamnya sehingga siswa mogok sekolah” lanjut Musail.
GMNI Lebak menegaskan pentingnya keseimbangan antara pendidikan karakter dan perlindungan hak siswa, serta meminta pemerintah dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk bersikap Bijak dalam mengambil keputusan.
“Kami mendorong agar persoalan ini diselesaikan secara restorative justice dengan semangat mendidik, bukan menghukum secara administratif tanpa mempertimbangkan nilai-nilai edukatif yang ada,” tutup Musail Waedurat.
DPC GMNI Lebak akan terus memantau perkembangan kasus ini dan siap memberikan dukungan moral terhadap dunia pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter, kedisiplinan, dan nilai kemanusiaan.
(Dhee)