HUKUM & KRIMINALLEBAK

Miris, Diduga Siswa SDN Kandangsapi 3 Lakukan Tindakan Tidak Terpuji, Keluarga Korban Tempuh Jalur Hukum

533
×

Miris, Diduga Siswa SDN Kandangsapi 3 Lakukan Tindakan Tidak Terpuji, Keluarga Korban Tempuh Jalur Hukum

Sebarkan artikel ini
Foto Iustrasi

lensanews.id ✓ LEBAK

Dunia pendidikan di Kabupaten Lebak, Banten, kembali diguncang kabar memprihatinkan. Sabtu (19/04/2025)

Seorang siswa SD Negeri Cireret, Desa Kandangsapi, Kecamatan Cijaku, diduga melakukan tindakan tidak terpuji terhadap seorang siswi SMK Berdikari yang juga berasal dari wilayah yang sama.

Atas kejadian tersebut, pihak keluarga korban telah menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan.

Tim media yang mendatangi kediaman korban di Kampung Cikopak, Desa Kandangsapi, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, mendapatkan keterangan langsung dari pihak keluarga.

Menurut mereka, korban — sebut saja Bunga (nama samaran) — mengalami trauma berat dan saat ini enggan beraktivitas di luar rumah, termasuk tidak masuk sekolah selama beberapa hari terakhir.

Bunga menceritakan bahwa insiden itu terjadi di hutan kebun karet jam 12:30 WIB di kampung Cikopak Desa Kandang sapi Kecamatan Cijaku Kabupaten Lebak, yang sebagai mana itu adalah jalan poros desa satu satu nya menuju rumah korban, saat ia pulang sekolah dan berjalan kaki melewati jalur hutan pohon karet.

Di tengah perjalanan, diduga

korban dihampiri oleh seorang pelaku di ketahui masih anak-anak yang berinisial FN — yang diduga siswa SD Negeri Cireret.

FN sempat menawarkan diri untuk mengantar korban pulang, namun ditolak oleh korban, pada waktu kejadian 2/3 orang anak sebayanya kurang lebih nya jarak 200 meter, berada di lokasi kejadian melihat korban di lakukan tidak senonoh oleh di duga pelaku tersebut.

Menurut pengakuan korban, FN tetap memaksa dan bahkan melontarkan kalimat tidak pantas. Ia lalu diduga melakukan tindakan fisik yang tidak senonoh, seperti memeluk erat dari belakang, mencium pipi dan leher korban, serta meraba bagian tubuh sensitif. Korban sempat berteriak, menangis, dan berusaha melarikan diri sambil memanggil orang tuanya.

Kejadian tersebut disebut terjadi sebanyak tiga kali di lokasi yang sama. Korban akhirnya berhasil kabur dan langsung melaporkan insiden tersebut kepada keluarganya.

Merasa tidak terima, pihak keluarga segera melaporkan kejadian ini kepada kuasa hukum yang mereka percayai. Mereka berharap agar kasus ini diproses sesuai hukum yang berlaku dan pelaku mendapat sanksi setimpal atas perbuatannya.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak, terutama orang tua, tenaga pendidik, dan masyarakat, untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, baik di lingkungan sekolah maupun di luar.

Hingga berita ini diterbitkan, tim media belum sempat mengkonfirmasi ke pihak terduga pelaku maupun keluarganya.(Kpek rm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *