lensanews.id ✓ Lampung Timur, Lampung
Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung, Yusnadi, mendesak pemerintah agar segera melanjutkan pembangunan Jembatan Kali Bungur di Kecamatan Way Bungur, Lampung Timur, karena dikeluhkan mangkrak bertahun-tahun oleh masyarakat sekitar.
Menarik Dibaca. . .
Masyarakat mengaku sudah bertahun-tahun menunggu penyelesaian jembatan yang seharusnya menghubungkan Desa Kali Pasir dan Desa Tanjung Tirto. Meski proyek ini sempat dimulai dengan pembangunan beberapa tiang, pengerjaannya mangkrak tanpa kejelasan.
Akibatnya, warga masih harus bergantung pada perahu getek untuk menyeberangi sungai, yang tidak hanya merepotkan tetapi juga berisiko bagi keselamatan mereka.
“Warga sudah bertahun-tahun menyeberangi sungai dengan perahu getek karena tidak ada jembatan. Padahal pembangunan sudah sempat dimulai, tapi sampai sekarang belum ada kelanjutannya, ini harus segera dituntaskan,” kata Yusnadi dalam keterangannya, Senin (10/3/2025).
Yusnadi juga turut menyoroti pentingnya jembatan tersebut, yang menjadi akses utama bagi warga, terutama bagi anak-anak sekolah yang setiap harinya harus menyeberangi sungai menggunakan perahu.
“Bayangkan, setiap hari anak-anak sekolah harus naik getek untuk menyeberang. Ini bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan mereka, jadi pembangunan jembatan ini harus segera menjadi prioritas oleh pemerintah daerah,” ujar Yusnadi.
Yusnadi juga sering berdialog dengan Kepala Desa Tanjung Tirto dan para warga, menyampaikan aspirasi mereka agar akses antar desa segera diperbaiki. Mereka berharap, proyek tersebut kembali mendapat perhatian pemerintah agar aktivitas sehari-hari, termasuk ekonomi dan pendidikan, tidak lagi terhambat oleh keterbatasan infrastruktur.
Hingga kini, akses antara Desa Kali Pasir dan Desa Tanjung Tirto masih bergantung pada perahu getek, yang berisiko tinggi terutama saat debit air meningkat. Dengan langkah yang diambil Yusnadi, harapannya proyek tersebut, kembali masuk dalam prioritas pembangunan dan segera dituntaskan demi kenyamanan dan keselamatan warga. (Red/Adv)
